JAKARTA, Suaramerdeka-jakarta.com - Taipan minyak Rusia, Roman Abramovich, resmi melepas kepengurusannya di klub raksasa Inggris, Chelsea, kepada pengurus yayasan amal The Blues.
Keputusan mengejutkan itu dirilis manajemen Chelsea melalui laman resminya pada Minggu (27/02/22).
"Selama hampir 20 tahun kepemilikan saya di Chelsea FC, saya selalu memandang peran saya sebagai penjaga klub, yang bertugas memastikan bahwa kita sukses seperti yang kita bisa hari ini, serta membangun untuk masa depan, sambil memainkan peran positif dalam komunitas kita. Saya selalu mengambil keputusan dengan kepentingan terbaik Klub. Saya tetap berkomitmen pada nilai-nilai ini," kata Abramovich dalam keterangan itu.
"Itulah sebabnya saya hari ini memberikan wali amanat Yayasan amal Chelsea kepengurusan dan perawatan Chelsea FC. Saya percaya bahwa saat ini mereka berada dalam posisi terbaik untuk menjaga kepentingan Klub, pemain, staf, dan penggemar," tegasnya lagi.
Baca Juga: Play-off Piala Dunia Qatar: Imbas Invasi Rusia ke Ukraina, Polandia Boikot Laga Versus Rusia
Dengan keputusan ini, Abramovich menyerahkan seluruh wewenang pengambilan keputusan di Chelsea kepada tujuh orang di dewan direksi yayasan tersebut.
Termasuk di antaranya adalah chairman Bruce Buck, pelatih kepala tim wanita Emma Hayes, dan ketua Badan Atletik Dunia, Lord Sebastien Coe.

Dalam pernyataan itu, Abramovic tidak menjelaskan alasan mundurnya dari Chelsea. Tapi yang jelas pengumuman tersebut dirilis di tengah invasi militer Rusia di Ukraina.
Selama ini Abramovich yang menjadi kaya raya karena bisnis migas sejak 90-an, dikenal sangat dekat dengan Presiden Vladimir Putin, orang yang dianggap paling bertanggungjawab dibalik invasi ini.***
Artikel Terkait
Rusia Invasi Ukraina: Lirik Lagu Perdamaian Nasida Ria, Pesan Ulama Untuk Dunia
Rusia Bombardir Ukraina, MU Hentikan Kerjasama Dengan Aeroflot, Schalke 04 Copot Logo Gazprom Dari Jersey
Imbas Invasi Rusia ke Ukraina, F1GP Rusia di Sirkuit Sochi Batal Digelar