Wasit Persib Bandung vs PSIS Semarang Kena Hukuman PSSI, Dibebastugaskan Selama 8 Minggu

JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com- Wasit Totok Fitrianto yang memimpin pertandingan Persib Bandung lawan PSIS Semarang dibebastugaskan oleh PSSI.

Dalam bahasanya, wasit tersebut mendapat pembinaan dari PSSI selama delapan minggu. Totok Fitrianto baru bisa bertugas kembali pada minggu ke 12. 

Dalam evaluasi yang dikeluarkan PSSI, wasit Totok Fitrianto melakukan kesalahan saat memimpin Persib Bandung vs PSIS Semarang pada pekan ketiga kompetisi BRI Liga 1, tepatnya 13 Agustus 2022.

Baca Juga: Ginting Merasa Tegang, Jojo Berkawan dengan Angin di Kejuaraan Dunia 2022

Kesalahan yang dibuatnya, yakni wasit lalai dalam menerapkan laws of the game (LOTG) tentang pemahaman handball.

Kala itu, Persib Bandung mendapatkan penalti dan menurut PSSI putusannya salah karena bola mengenai dada pemain PSIS Semarang dan bergulir ke lengan sendiri.

Lalu wasit menghukum PSIS, dan memberikan hadiah penalti untuk Persib.

Pada saat pelaksanaan tendangan penalti yang pertama diulang karena kiper maju sebelum bola ditendang dan diblok oleh kiper PSIS.

Baca Juga: Pengamat: PDIP Hidupkan Mesin Politik untuk Usung Puan pada Pemilu 2024

Semestinya tendangan penalti yang kedua juga di ulang, karena terpantau teman pemain penendang sebelum menendang terlebih dahulu sudah memasuki daerah hukuman penalti. Tapi wasit mengesahkan gol dari tendangan penalti tersebut.

Pada laga itu, Persib Bandung menang dengan skor akhir 2-1.

Selain Totok Fitrianto, ada belasan perangkat pertandingan yang terdiri dari wasit, additional assistant referee, dan asisten wasit yang mendapatkan berbagai macam jenis hukuman.

"PSSI berharap seluruh perangkat pertandingan menjalankan tugas sesuai Law of The Game (LOTG). Setiap wasit yang menjalankan tugas dengan baik pasti ada award, namun bila tidak menjalankan tugas dengan baik akan ada pembinaan tanpa tugas," ujar Ketua Komite Wasit PSSI Ahmad Riyadh.***

Baca Juga: Berani Minta Maaf, Pengamat Puji Integritas Suharso Monoarfa dalam Pimpin PPP