Hugo Lloris Ogah Pakai Ban Kapten Pelangi Selama Piala Dunia 2022

- Rabu, 16 November 2022 | 07:13 WIB
Kapten Timnas Prancis, Hugo Lloris bakal pimpin Les Bleus di Qatar (Instagram@captainlloris)
Kapten Timnas Prancis, Hugo Lloris bakal pimpin Les Bleus di Qatar (Instagram@captainlloris)

 

JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com- Host Piala Dunia 2022, Qatar tak mendukung hubungan sesama jenis, bahkan dianggap sebagai perbuatan kriminal.

Dari situ, sejumlah negara peserta Piala Dunia dari Eropa berencana memberikan dukungan untuk kaum LGBT+ dengan cara memakai ban kapten pelangi.

Kapten Timnas Prancis, Hugo Lloris menyatakan tak akan memakai ban kapten pelangi selama Piala Dunia 2022. Kiper veteran itu menghormati nilai-nilai yang dianut masyarakat Qatar selaku tuan rumah.

Hanya saja, Federasi Sepakbola Prancis (FFF) lewat presiden mereka, Noel Le Graet merasa Lloris selaku kapten timnas tak perlu melakukan hal tersebut. Selain melanggar ketentuan FIFA, ia tak ingin kiper Tottenham Hotspur itu menjadi polisi moral.

Baca Juga: Peraturan FIFA Tentang Status dan Transfer Pemain Memungkinkan MU Akhiri Kontrak Ronaldo

Lloris sendiri berpendapat serupa. Ia hanya ingin bermain bola di lapangan. Soal apa yang terjadi di luar itu, menurutnya ada pihak-pihak lain yang lebih berkompeten untuk menanganinya.

"Sebelum melakukan sesuatu, kami perlu persetujuan FIFA, juga persetujuan dari federasi (Prancis). Jelas saya punya pendapat soal ini. Pandangan saya kira-kira mirip dengan presiden FFF," kata Lloris seperti dikutip Daily Mail.

"Saat kami berada di Prancis, ketika kami menyambut turis asing, kami ingin mereka mengikuti aturan kami, menghormati budaya kami, dan saya akan melakukan hal yang sama saat berada di Qatar.

"Terlalu banyak tekanan kepada pemain (untuk bersuara). Padahal kami ada di urutan terbawah dalam 'rantai komando'. Kalau kalian ingin menekan (Qatar), harusnya dilakukan 10 tahun lalu. Sekarang sih sudah telat."

Baca Juga: Paling Istimewa Dari Hongqi N701 Limosin Mewah Xi Jinping: Setahun Cuma Diproduksi 5 Unit!

"Kalian harus memahami bahwa untuk para pemain, ini adalah kesempatan yang hanya hadir empat tahun sekali dan kami ingin memanfaatkan kesempatan yang ada untuk sukses (menjadi juara)" jelas Lloris.

Selain urusan larangan hubungan sesama jenis, Qatar juga dikritik karena dituding mengeksploitasi para pekerja saat membangun infrastruktur untuk Piala Dunia 2022.

Mereka dilaporkan dibayar murah, bahkan hingga meninggal dunia akibat kondisi kerja tak layak.***

Halaman:

Editor: Arief Sinaga

Tags

Artikel Terkait

Terkini

PSG Tumbang Kontra Rennes 0-2, Messi Dicemooh Fans

Senin, 20 Maret 2023 | 09:32 WIB
X