JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com-Semifinal Piala Dunia 2022 akan menentukan sejarah bagi Prancis dan juga Maroko. Prancis bisa mengikuti jejak Brasil yang dua kali beruntun ke final Piala Dunia, sedangkan Maroko akan jadi tim Afrika pertama yang ke final Piala Dunia.
Pelatih Maroko Walid Regragui berharap Prancis meremehkan Singa Atlas pada duel semifinal Piala Dunia 2022 di Stadion Al Bayt, Kamis (15/12) dini hari WIB.
Prancis lebih diunggulkan dalam pertandingan ini, sementara Maroko menjadi kuda hitam yang bisa melanjutkan kejutan mereka di Piala Dunia 2022
Dikutip dari RMC Sport Walid Regragui ingin Prancis tidak menghormati Maroko di semifinal nanti. Dengan menganggap remeh, Prancis berpotensi tidak bermain bagus, situasi itu akan dimanfaatkan Maroko.
Baca Juga: Ini Alasan Hakimi Ogah Bela Timnas Spanyol: Budaya Saya adalah Muslim dan Maroko
"Kami datang untuk mengubah mentalitas benua kami. Jika kami senang berada di semifinal, saya tidak akan senang. Saya ingin berada di final," ujar Regragui.
"Saya harap Prancis tidak akan menghormati kami. Karena itu akan sulit jika itu masalahnya," ucap Regragui menambahkan
Jelang semifinal Piala Dunia 2022 Maroko memiliki sejumlah masalah pemain yang terancam absen. Walid Cheddira dipastikan absen karena kartu merah, Nayef Aguerd dan Roman Saiss dikabarkan cedera.
Sementara itu Noussair Mazaraoui dan Abdelhamid Sabiri dikabarkan diragukan bermain. Meski demikian Regragui membantah khawatir karena krisis pemain.
Baca Juga: Magis Maroko Di Qatar: Dari Walid Regragui Sang Peramu 'Singa Atlas' Hingga Rayu Pemain Foreign-Born
"Kami memiliki banyak cedera tetapi kami pulih dengan baik. Kami memiliki staf medis tingkat tinggi. Untuk saat ini, tidak ada (pemain) yang absen tetapi tidak ada yang tersedia. Kami akan menunggu sampai menit terakhir, seperti biasanya," kata Regragui.
Sementara itu bek Timnas Perancis Jules Kounde mengakui solidnya pertahanan Maroko. Meski demikian, dia juga mewanti-wanti Prancis soal ancaman serangan Hakim Ziyech dkk.
"Mereka sangat padu, menutup ruang dengan baik, dan membuat pemain yang memegang bola tidak punya banyak waktu berpikir," ujar Kounde seperti dilaporkan Marca.
"Anda harus bermain cepat dan membuat mereka jadi tidak seimbang dari satu sisi ke yang lainnya," lanjut bek Barcelona itu.
"Meski demikian, mereka bisa berbahaya dalam serangan balik, mereka bertahan dengan sangat baik, tapi mereka bukan sekadar tim yang bertahan," katanya.***
Artikel Terkait
New OLED TV LZ Series Panasonic Hadirkan Sensasi Menonton Berkualitas & Inovatif
Febri Diansyah Pertanyakan Status JC, Bharada E: Saya Dalam Bayang-bayang Skenario Sambo
Erick Thohir Dinobatkan Jadi Menteri Terbaik 2022, Berkat Kemampuan Kelola BUMN