Lionel Messi, Pablo Aimar dan Maradona.

- Sabtu, 17 Desember 2022 | 16:30 WIB
Maradona dan Messi (Istimewa )
Maradona dan Messi (Istimewa )

JAKARTA,Jakarta.Suaramerdeka.com,- Minggu malam nanti akan menjadi malam jahanam bagi Messi, jika kemenangan memunggunginya. Demikian sebaliknya, akan menjadi malam tak terlupakan dan bersejarah, sebelum pension dari timnas Argentina, saat kejayaan diraihnya.

Itu semua terjadi karena kehebatan Messi selalu disandingkan dengan keadiluhungan seniornya; mendiang Diego Armando Maradona.

Meski sebenarnya, dari mula Messi juga sangat tahu mengukur diri, jika dirinya tidak akan mampu mensejajari kebesaran nama Maradona. Makanya, saat menetapkan diri siapa idolanya, dengan cepat Messi mengatakan nama Pablo Aimar, bukan nama Maradona yang sundul langit.

Baca Juga: Kuda Hitam Pilpres 2024.

Buktinya, saat bersemuka di lapangan secara langsung, Messi dengan kesadaran penuh bertukar kaus dengan Pablo Aimar, saat masih berseragam Benfica, kala bertemu Barcelona, yang berhasil mengalahkanya di pertandingan Liga Champions, beberapa tahun lalu.

Aimar adalah idola Messi saat tumbuh dewasa. Messi bahkan berani berterus terang tentang siapa yang dia kagumi ketika dia masih muda: “Tentu saja saya mengagumi Maradona, dia adalah inspirasi nyata bagi saya. juga ketika Pablo Aimar mulai meliuk-liuk lalu menerobos (pertahanan musuh), saya dulu sangat menikmati menontonnya bermain,” kata Messi.

Baca Juga: Adab dan Etika Politisi

Saat kali pertama mengatakan Aimar adalah idolanya, bukan nama Maradona, Messi sebenarnya memberikan tanda, tidak akan yang bisa menyandingi dewa bola; Maradona.

Karenanya, Messi merasa lebih dekat dengan Aimar yang saat ini berusia 44 tahun, sedangkannya dirinya berumur 35 tahun. Mungkin secara emosi lebih nyambung dan kena.

Messi bahkan mengaku mengikuti sepak terjang Aimar, saat bermain untuk River Plate sebelum pindah ke Spanyol untuk bermain di Valencia, dan bermain untuk Benfica di Portugal.

Baca Juga: Farha, Banyak Kejahatan di Luar Sana.

Pablo Aimar adalah idola saya. Saya sangat suka melihat dia bermain dan saya telah mengikuti karirnya sejak awal di River Plate,” kata Messi, yang liukannya melewat pemain belakang lawan, kontrol atas bola, hingga dribblingnya dinilai plek ketiplek dengan Aimar oleh sejumlah pundit bola.

Bahkan kemampuannya untuk melindungi bola sampai menguasai bola diantara keduanya, meski sama-sama bertubuh kecil, juga disamakan kecerdikannya.

Apa yang dikatakan Aimar, mengetahui pemain sekelas Messi mengidolakannya? Bangga tentu saja, tapi dia bersegera mengirim pesan balik kepasa Messi, untuk terus menjadi orang yang rendah hati.

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X