Perusakan Bus Timnas Thailand di GBK Bukti Transformasi Sepak Bola Indonesia Belum Berjalan Baik

- Jumat, 30 Desember 2022 | 16:49 WIB
Sejumlah suporter angkat poster berisi seruan tolak kekerasan. (Ist.)
Sejumlah suporter angkat poster berisi seruan tolak kekerasan. (Ist.)

JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) Ignatius Indro menyayangkan tindakan sejumlah oknum suporter. Selain kurang terpuji, tindakan tersebut jauh dari kata sportivitas.

"Pertama-tama, kami mohon maaf kepada Timnas dan masyarakat sepak bola Thailand atas kejadian ini. Kami mengecam kejadian yang dilakukan oleh oknum-oknum suporter, yang menunjukkan tindakan yang jauh dari sportivitas," katanya dalam dalam keterangannya, Jumat (30/12).

Seperti diketahui, jelang laga Piala AFF 2022 antara Timnas Indonesia vs Thailand, bus yang ditumpangi Timnas Thailand mengalami aksi pelemparan. Peristiwa tersebur terjadi di sekitar kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Kejadian itu kemudian viral di media sosial. Menurut Indro, insiden tersebut menunjukkan kurangnya edukasi oknum suporter terkait sportivitas.

"Hal itu juga menunjukkan transformasi sepak bola Indonesia dinilai belum berjalan baik. Padahal biasanya, suporter Timnas Indonesi tertib," ujarnya.

Namun kali itu justru berperilaku memalukan. Dia kembali menegaskan, peristiwa itu membuktikan transformasi sepak bola Indonesia belum berjalan.

Akar Rumput
Terutama bagaimana melakukan edukasi suporter, hingga ke akar rumput. Indro juga menilai, aksi vandal oknum suporter sebagai akibat dari kurangnya perhatian.

"Sehingga saya mendesak dibuatkan aturan. Hal itu agar seluruh stakeholder sepak bola bisa melakukan pembinaan kepada suporter," tandasnya.

Padahal, kata dia, Indonesia telah memiliki Undang-Undang Keolahragaan. Yang mana di dalamnya juga mengatur tentang suporter.

"Untuk itu, saya mendesak Menteri Pemuda dan Olah Raga untuk segera membuat aturan turunan. Sehingga bisa memaksa seluruh stakeholder melakukan edukasi," tegasnya.

Terulang
Dikatakan, jika transformasi sepak bola tak segera dilakukan, maka hal-hal memalukan - seperti aksi melempar benda ke bus tim lawan - akan terulang. Apalagi, tahun depan Indonesia bakal menggelar event besar, seperti Piala Dunia U-20.

"Ini sudah demikian mendesak, setelah Tragedi Kanjuruhan, ada lagi insiden memalukan seperti ini. Jangan sampai ini terjadi saat nanti jika Indonesia masuk semifinal atau final atau bahkan saat event yang lebih besar lagi, Piala Dunia U-20," ungkapnya.

Karenanya, Indro meminta agar para suporter bisa menunjukkan sportivitas. Yakni dengan tidak mengulangi aksi tersebut.

Sebab bila tidak diperhatikan, maka sama artinya merusak citra Indonesia di mata dunia. Suporter harus satu pemikiran, bahwa ada hal yang lebih besar dari sepak bola, yakni kemanusiaan.

Halaman:

Editor: Arif Muhammad Iqbal

Tags

Terkini

PSM Pimpin Klasemen Liga 1 Usai Hajar Persib 2-1

Selasa, 14 Februari 2023 | 18:22 WIB

Eks Sekjen PSSI Nugraha Besoes Tutup Usia

Senin, 6 Februari 2023 | 13:21 WIB
X