Industri Sepak Bola Indonesia Baru Sebatas Manfaatkan Kegiatan Utama Pertandingan

- Selasa, 31 Januari 2023 | 20:45 WIB
Koordinator Nasional Forum Akademisi Penggemar Sepak Bola Indonesia (FAPSI) Amsori Bahruddin Syah dalam seminar nasional bertajuk Pembenahan Industri Sepak Bola Indonesia: Ekonomi dan Pembangunan Industri Kreatif. (Dok. FAPSI)
Koordinator Nasional Forum Akademisi Penggemar Sepak Bola Indonesia (FAPSI) Amsori Bahruddin Syah dalam seminar nasional bertajuk Pembenahan Industri Sepak Bola Indonesia: Ekonomi dan Pembangunan Industri Kreatif. (Dok. FAPSI)

BANDUNG, suaramerdeka-jakarta.com - Pembenahan dan pengelolaan industri olah raga - khususnya sepak bola - dinilai sangat penting. Yakni mulai dari pengelolaan, penyediaan dan pemasaran produk atau jasa di bidang olah raga.

"Konsep industri sepak bola pada dasarnya adalah bagaimana sepak bola sebagai sebuah event, mampu memberikan hiburan rakyat yang menggembirakan, serta membawa dampak ekonomi dan kesejahteraan semua pihak yang terlibat," kata Koordinator Nasional Forum Akademisi Penggemar sepak bola Indonesia (FAPSI) Amsori Bahruddin Syah di Sutan Raja Hotel and Convention Centre, Bandung, Selasa (31/1).

Hal itu disampaikannya dalam seminar nasional bertajuk Pembenahan industri sepak bola Indonesia: Ekonomi dan Pembangunan industri kreatif. Menurutnya, pihak yang terlibat mulai dari pemain, panitia pelaksana, klub, hingga penikmat sepak bola sebagai sebuah tontonan.

"Dengan memaksimalkan industri kreatif, klub bisa memperoleh keuntungan. Yakni dengan memanfaatkan berbagai aset yang dimilki," ujarnya.

Seperti bursa transfer pemain, penjualan tiket pertandingan, penjualan berbagai merchandise. Termasuk untuk menarik minat investor atau perusahan swasta mau memberikan dana promosinya.

"Pengelolaan sepak bola di Indonesia masih jauh dari apa yang diharapkan, yaitu terciptanya industri sepak bola. industri sepak bola di Indonesia baru sebatas memanfaatkan kegiatan utama pertandingan sepak bola atau kompetisi," tandasnya.

Keuntungan
Dikatakan, klub sebagai pelaku utama kegiatan industri sepak bola, pada kenyataannya belum mampu mengelola kegiatan untuk menghasilkan keuntungan. Selain itu, sepak bola Indonesia juga belum mampu menjadikan event sepak bola jadi hiburan rakyat yang menggembirakan.

"Serta membawa dampak ekonomi dan kesejahteraan. Kebijakan yang tepat harus segera diambil PSSI, pemerintah, swasta dan masyarakat," tegasnya.

Hal itu jika industri sepak bola benar-benar menjadi tujuan dan cita-cita bersama. Khususnya dalam membangun sepak bola Indonesia, selain prestasi tim nasional.

Adapun FAPSI telah menyelenggarakan rangkaian tour seminar nasional di beberapa kota. Hal itu dalam rangka menjaring partisipasi para akademisi dalam mengkaji persoalan dalam sepak bola Indonesia.

Kali ini, FAPSI fokus membahas soal pembenahan industri sepak bola. Dalam kegiatan seminar nasional kali ini, FAPSI menghadirkan enam narasumber ahli yang membahas persoalan industri kreatif sepak bola Indonesia.

Keenam narasumber tersebut adalah Adnan Kasofi, Kennorton Hutasoit, Sandey Tantra Paramitha, Hamdan Nugroho, Rosadi Rofik, Rosadi Rofik dan Sigit Nugroho.

Dalam kesempatan itu juga dihadiri ratusan peserta dari akademisi, suporter sepak bola dan pemerhati sepak bola dari Bandung.

 

Halaman:

Editor: Arif Muhammad Iqbal

Tags

Terkini

PSM Pimpin Klasemen Liga 1 Usai Hajar Persib 2-1

Selasa, 14 Februari 2023 | 18:22 WIB

Eks Sekjen PSSI Nugraha Besoes Tutup Usia

Senin, 6 Februari 2023 | 13:21 WIB
X