Koperasi Mino Saroyo Hubungkan 14 Unit Usaha Secara Digital

- Kamis, 2 Maret 2023 | 14:10 WIB
 (Foto dokumen : Humas Kementerian Koperasi dan UKM)
(Foto dokumen : Humas Kementerian Koperasi dan UKM)

JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Koperasi Mino Saroyo di Cilacap Jawa Tengah menjadi salah satu model koperasi modern yang telah ditetapkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM).

 

Penetapan model koperasi modern ini merupakan rangkaian tahapan yang dilakukan oleh KemenKopUKM dalam mencapai target 500 koperasi modern pada 2024.

Ketua Koperasi Perikanan Mino Saroyo Untung Jayanto mengatakan setelah menjadi salah satu model koperasi modern, koperasinya mengalami berbagai transformasi dari berbagai aspek, di antaranya digitalisasi yang menghubungkan 14 unit usaha Koperasi Mino Saroyo. Salah satu proses digitalisasi yang dinilai sangat berhasil, yakni usaha Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

Baca Juga: Dibalik Suksesnya Pengamanan F1 Power Boat Danau Toba, Inilah Sosoknya

“Semua unit usaha kami sudah online dengan digitalisasi. Lewat digitalisasi sangat menguntungkan, salah satunya kami dapat dengan cepat melakukan proses bongkar muat kapal di TPI hingga sampai proses penjualannya,” kata Untung dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (2/3).

 

Untung menjelaskan, saat kapal nelayan tiba di pelabuhan tempat pelelangan ikan, ikan hasil tangkapan langsung dibongkar dari kapal, dan disusun dalam per jenis ikan, selanjutnya ditimbang dan langsung dilakukan lelang. Dalam proses inilah, sistem digitalisasi berjalan. Pencatatan jenis ikan, volume, dan pembelian dengan mudah dan cepat dilakukan.

 

“Seperti berbelanja di supermarket, datanya direkam sangat cepat dan struk belanjanya segera didapat oleh nelayan, buyer, dan TPI. Proses bongkar juga berjalan cepat. Dulu sebelum pakai sistem digital, seluruh pencatatannya secara manual. Bayangkan lamanya mencatat itu semua. Nelayan pun sangat senang memakai aplikasi ini,” kata Untung.

Baca Juga: Tingkatkan Transparansi Dana Haji, BPKH dan Bank Muamalat Sinergi Layanan Digital

Digitalisasi diakuinya menjadikan proses lelang sangat efisien, hal itu membantu penanganan kualitas ikan lebih terjaga karena pengiriman ikan ke cold storage lebih cepat. Dengan sistem aplikasi ini juga, seluruh transaksi anggota tercatat secara real time, misalnya setiap transaksi nelayan di TPI, langsung dapat dipotong 1 persen ke dalam simpanan nelayan di koperasi. Simpanan tersebut akan dicairkan setiap 15 hari sebelum hari raya.
“Seluruh aktivitas anggota dapat diketahui secara real time di aplikasi,” kata Untung.

 

Untung mengatakan, dalam membangun sistem digitalisasi, Koperasi Mino Saroyo mendapat pendampingan dari KemenKopUKM. Bahkan lewat aplikasi ini, KemenkopUKM dapat mengetahui profil koperasi Mino Saroyo, termasuk berapa omzet koperasi.

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X