JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Dalam mendorong program ketahanan pangan, dan memperbaiki rantai pasok pangan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah terus memperkuat skema pembiayaan berbasis koperasi yang bergerak pada sektor agribisnis pertanian.
Hal ini dilakukan untuk mengembangkan usaha agribisnis berbasis koperasi dengan memperhatikan rantai pasok pangan atau supply chain dan juga rantai nilai atau value chain yang saling terintegrasi dari hulu on farm, hingga ke hilir.
Meningkatnya kebutuhan pangan dalam jumlah besar dengan kualitas yang baik dan permasalahan fluktuasi harga pangan menuntut adanya sistem rantai pasok yang efisien dan terintegrasi dengan baik.
Baca Juga: Infrastruktur Penanganan Dampak Erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur Selesai Dibangun
Dalam hal ini, koperasi dapat menjadi solusi yang tepat dalam memperbaiki sistem pasok pangan di Indonesia.
Koperasi dapat memfasilitasi pertemuan antara petani, produsen, distributor dan konsumen, sehingga memungkinkan terciptanya hubungan yang saling menguntungkan bagi semua pihak.
Selain itu, koperasi juga dapat membantu petani dalam meningkatkan produksi, memperbaiki kualitas produk dan memperluas pasar. Dalam hal ini, koperasi dapat berperan sebagai wadah pengembangan dengan transfer knowlegde, terkait benih, pupuk dan alat pertanian yang dibutuhkan oleh petani untuk meningkatkan produktivitas.
Baca Juga: Axioo Gaming Series Siap Menjawab Tantangan para Gamer
Koperasi juga dapat membantu petani dalam mengakses sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan produk pangan berkualitas.
Artikel Terkait
Nanolite Lighting, Libatkan Helikopter Untuk Branding
Dukung Cadangan Pangan Pemerintah, ID FOOD Siapkan Fasilitas Rantai Dingin
KAEF Dapatkan Investor Strategis, Layanan Kesehatan di Indonesia Makin Menarik Digeluti
BPDPKS Dukung Pemberdayaan UMKM di Sumut melalui Program Bikopra Aspekpir
Mudahkan Distribusi Logistik Hingga Wilayah 3T, Pos Indonesia Siap Sokong Basarnas