JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com -Setelah berdiri sebagai entitas asuransi jiwa Syariah terpisah, PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) telah melakukan
serangkaian inisiatif yang sejalan dengan tiga strategi utama Perusahaan, yaitu inovasi,
digitalisasi, dan kolaborasi.
Prudential Syariah telah memberi akses perlindungan halal kepada lebih dari 530.000 peserta dan terus melakukan kegiatan literasi kepada jutaan masyarakat Indonesia mengenai keuangan Syariah.
Kini, Prudential Syariah memperkuat
komitmen tersebut ke Provinsi Aceh untuk membantu lebih banyak masyarakat Indonesia dalam mencapai tujuan finansial yang penuh berkah.
Omar S. Anwar, Presiden Direktur Prudential Syariah, menjelaskan, “Sebagai perusahaan joint venture pertama yang berhasil
melakukan spin-off menjadi entitas Syariah terpisah, Prudential Syariah ingin dapat terus berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan
keuangan Syariah di Indonesia, khususnya asuransi jiwa Syariah.
Baca Juga: Intip di Balik Proses Penciptaan Kemampuan Epic Nightography pada Galaxy S23 Series 5G
"Terlebih lagi kami melihatmasih terdapat gap literasi dan inklusi yang signifikan antara keuangan syariah dengan keuangan nasional.
Hasil Survei Nasional Literasidan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 menunjukkan indeks literasi syariah lebih rendah 40,54%, sedangkan indeks inklusi syariah jauh lebih rendah lagi, sebesar 72,98%.”
Sementara itu, kondisi literasi dan inklusi di Provinsi Aceh juga masih membutuhkan atensi. Meski hasil SNLIK 2022 mengungkap bahwa indeks literasi dan inklusi keuangan
Provinsi Aceh berada di atas rata-rata nasional dan masuk dalam kategori baik, yaitu 49,87% (literasi) dan 89,87% (inklusi), namun sangat jelas terdapat ketimpangan nilai
yang mencapai hingga 40% di antara keduanya.
Hal ini dapat diartikan bahwa pemahaman dalam penggunaan produk-produk keuangan, termasuk Syariah, masih belum ideal.
Baca Juga: Tony Blair Dorong Bio Farma jadi Hub Produk Life Science di ASEAN
Ah. Azharuddin Lathif, M.AG.MH, Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Prudential Syariah, menyampaikan,
“Mengingat selama ini mayoritas masyarakat masih belum memahami produk keuangan Syariah, termasuk asuransi Syariah, maka
kegiatan literasi menjadi tulang punggung untuk mendukung pertumbuhan perekonomian
Syariah.
Untuk itu, aksi nyata dan misi besar
Prudential Syariah dalam meningkatkan indeks literasi dan inklusi asuransi Syariah melalui
berbagai program edukasi patut diapresiasi.”
Di sela-sela diskusi, Azhar juga menjabarkan bahwa perbedaan mendasar asuransi Syariah dari konvensional terletak pada konsep pengelolaannya yang sesuai dengan
syariat Islam, seperti mengusung unsur tolong-menolong, bukan menggunakan akad jual
beli, bebas maghrib (masyir, gharar, dan riba) serta pengelolaan dananya yang transparan.
“Prudential Syariah telah menaati seluruh fatwa serta ketetapan Dewan
Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dan dalam pengawasan DPS sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan kehalalannya" lanjut Azhar.
Dalam perjalanannya, Prudential Syariah senantiasa menjalankan amanah yang diberikan.
Artikel Terkait
Viral di Tiktok Lagu Bugis Itaneng Tenri Bolo, Arti Liriknya Bikin Baper
Jagantara Meminta Kita Untuk Menjaga Warisan Nusantara
Kemenhub Gandeng Ombudsman Tingkatkan Layanan Publik