Bisnis dan Portofolio Usaha Makin Besar, AP II Terapkan Audit Internal Terintegrasi

- Rabu, 13 Oktober 2021 | 17:40 WIB

 

 

 

 

 


JAKARTA,suaramerdeka - PT Angkasa Pura II (Persero) sejak 2016 menjalankan program transformasi yang terbagi dalam dua periode yakni Transformation 1.0 (2016 - 2020) dan Transformation 2.0 (2020 - 2024) dengan tujuan menjadi Airport Enterprise Leader in the Region.

Salah satu fokus di dalam setiap periode transformasi adalah memperkuat dan memperluas aspek bisnis dan portofolio usaha _(Business & Portfolio)_.

“Bisnis inti AP II adalah pengelolaan bandara, dan kami memperkuat bisnis inti tersebut dengan memperluas bisnis dan portofolio usaha antara lain melalui anak usaha, guna membuat bandara-bandara yang kami kelola dapat terus meningkatkan daya saing,” ujar President Director of AP II Muhammad Awaluddin.

Muhammad Awaluddin menambahkan, “Perluasan bisnis dan portofolio melalui anak usaha ini juga sebagai upaya dalam pengembangan inovasi guna memaksimalkan pendapatan _(top line innovation)_, memaksimalkan alat produksi _(asset maximizing)_ dan penghematan biaya operasi _(cost leadership)_.”

Anak usaha yang mayoritas sahamnya dipegang AP II dan lahir dari program transformasi perseroan sejak 2016 adalah PT Angkasa Pura Kargo dengan bidang usaha logistik dan kargo; PT Angkasa Pura Propertindo dengan bidang usaha properti termasuk pengelolaan hotel; PT Angkasa Pura Aviasi yang bertugas menjajaki peluang kerja sama.

Pada 2019, AP II secara resmi juga telah menjadi pemegang saham pengendali PT Gapura Angkasa dengan kepemilikan saham 46,62%. Pemegang saham lainnya adalah PT Garuda Indonesia Tbk (45,62%) dan PT Angkasa Pura I (7,76%).

Adapun AP II juga telah memiliki anak usaha pertama yakni PT Angkasa Pura Solusi yang sejak 2021 dan kini telah memberikan kontribusi besar dengan bidang usaha penyediaan fasilitas di bandara, perparkiran, SDM dan ritel.

Audit internal terintegrasi
Muhammad Awaluddin menuturkan kontribusi anak usaha terhadap AP II semakin besar dan meningkat setiap tahunnya.

“Sejalan dengan itu, maka diperlukan upaya memperkuat dan menjaga tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) guna memastikan pengendalian yang terintegrasi di lingkungan AP II Group,” jelas Muhammad Awaluddin.

 

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Sumber: liputan telepon

Artikel Terkait

Terkini

X