JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Setelah sukses memperkenalkan keanekaragaman hayati, potensi hutan Indonesia, serta kemajuan riset dan inovasi Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) akan memperkenalkan inovasi terbarunya di Paviliun Indonesia pada Expo 2020 Dubai.
“Expo 2020 Dubai merupakan perhelatan kelas dunia yang diadakan setiap lima tahun sekali. Melalui kesempatan ini, Indonesia dapat memperkenalkan potensi pariwisata, menjalin kerja sama perdagangan internasional, dan menarik investasi dari penjuru dunia," ungkap Komisioner Jenderal Paviliun Indonesia, Didi Sumedi.
"Setiap minggunya berbagai Kementerian, Lembaga, dan Pemda akan hadir untuk mengadakan forum bisnis untuk lebih jauh mengenalkan potensi Indonesia kepada dunia,” imbuhnya.
Baca Juga: Dua Tersangka Kasus HGU Sawit Diperiksa KPK
BRIN sendiri akan memperkenalkan inovasi satelit mini berukuran kurang dari 1 meter yang dapat berfungsi selayaknya satelit pada umumnya.
Satelit yang dipanggil satelit Lapan A4 dan Lapan A5 ini diharapkan akan mengorbit pada tahun 2023, dimana satelit Lapan A4 dapat membantu untuk mengembangkan sistem keamanan kelautan hingga pelacakan jalur kapal sehingga dapat meminimalisir kecelakaan antar kapal.
Satelit Lapan A4 dan Lapan A5 merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk mengutamakan riset dan inovasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Baca Juga: KPK Janji Dalami Kasus Pajak Jhonlin, Jokowi malah temui Haji Isam
‘’Seperti yang kita ketahui Bersama, sekitar 71 persen Kawasan Indonesia adalah lautan, dan dengan adanya satelit-satelit ini, kita bisa menjaga keamanan laut dan menyelamatkan banyak orang dengan adanya mitigasi bencana,” ujar Laksana Tri Handoko, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional.
Para pengunjung juga dapat melihat replika satelit dengan ukuran asli (1:1) dan juga beberapa replika pesawat udara nirawak (PUNA) yang akan dipamerkan di area rolling exhibition, Paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai.
Pesawat udara nirawak ini terdiri dari dua jenis, yaitu PUNA Alap-alap yang dapat menempuh jarak terbang hingga 100 km dan dapat digunakan untuk pemetaan serta pemantauan sebuah wilayah, serta PUNA Elang Hitam yang mampu terbang sejauh 250 km yang digunakan untuk pengintaian, kegiatan intelijen dan dapat dipersenjatai.
Baca Juga: Oktohari Cari Kejelasan Sanksi WADA Sampai ke Luar Negeri, di Dalam Negeri Libatkan Aparat
Sementara itu, BPDPKS hadir dengan mengadakan berbagai forum bisnis, penawaran investasi dan kegiatan interaktif lain.
Salah satu fokus BPDPKS dalam keikutsertaan di gelaran Expo 2020 Dubai ini adalah memamerkan hasil dari program yang telah dilakukan untuk berkontribusi pada masa depan yang berkelanjutan.
Artikel Terkait
UKM Indonesia Bidik Pasar Dunia di Dubai Expo 2020*
Indonesia Promosikan Bumbu Masakan Nusantara Lewat Dubai Expo 2020
Hutan Indonesia menjadi potensi bisnis pada EXPO di Dubai 2020