JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Polemik harga tes PCR yang dinilai masih relatif mahal oleh masyarakat, membuat pemerintah fokus terhadap harga PCR Test.
Menanggapi kebijakan tersebut, Ketua Bidang Ketenagakerjaan, Vokasi, dan Kesehatan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Sari Pramono mengungkapkan bahwa seharusnya penurunan tarif PCR memperhatikan suara-suara dari pengusaha.
Baca Juga: Sukseskan PTM Terbatas pada Anak Usia Dini, Berikut Tiga Gerakan yang disiapkan
"Perlu ada balancing, harus dengar dari sisi pengusaha. Pengujian tes PCR di laboratorium menggunakan banyak komponen seperti reagen, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai yang harganya mahal dan harus impor.
Baca Juga: HIPMI Gelar Roadshow Dorong Semangat Entrepreneurship Bantu Perekonomian Nasional
Belum lagi setiap pengoperasian laboratorium membutuhkan adanya tenaga ahli medis yang mumpuni. Jangan sampai harga turun tapi teknis operasional jadi sembarangan demi mengejar harga yang ditetapkan pemerintah," ujar Sari di Jakarta (4/11).
Artikel Terkait
HIPMI Gelar Roadshow Dorong Semangat Entrepreneurship Bantu Perekonomian Nasional