JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com - Ratusan UMKM dari berbagai macam produk bergabung dalam acara webinar yang diinisiasi Kementerian Kominfo terkait cara memasarkan produk secara digital. Acara dengan tema "Digitalisasi UMKM Menembus Batas Pemasaran" tersebut digelar di Jakarta, Rabu (17/11/2021) dengan menghadirkan narasumber I Nyoman Adhiarna, Direktur Ekonomi digital Kementerian Kominfo, Chikita Meidi, mantan artis cilik yang sekarang menjadi Mompreuner (ibu rumah tangga pengusaha) dan Profesor Marsudi Kisworo, pakar digital dan dibuka oleh Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo RI, Semuel Abrijani Pangerapan.
I Nyoman Adhiarna, Direktur Ekonomi digital Kementerian Kominfo mengatakan saat ini tantangan terbesar adalah merubah mindset generasi tua untuk bisa menerima dan belajar pemasaran digital, untuk itu pihaknya terus menerus tanpa lelah memberikan bimbingan, terutama program active selling.
"Selain itu juga, tidak semua daerah di Indonesia terkoneksi internet, saya menghimbau untuk daerah yang belum terkoneksi untuk fokus di produksi dan mencari partner pemasaran daerah yang sudah terkoneksi. Saat ini pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur internet di pelosok Indonesia," ujar I Nyoman Adhiarna saat acara webinar "Digitalisasi UMKM Menembus Batas Pemasaran" di Jakarta, Rabu (17/11/2021).
Baca Juga: Kolaborasi, Kerja Sama dan Komunikasi Semua Pihak Jadi Kunci Hadirnya WSBK di NTB
Kesempatan sama Chikita Meidi, ibu rumah tangga yang sudah 15 tahun menjadi wirausaha skin care menjelaskan bahwa hal pertama jangan takut dengan modal, dirinya mengaku merintis awal usaha dengan menjadi reseller di sebuah marketplace, dan juga kerjasama dengan produsen. "Selain itu konsisten mesti dijaga, tidak mudah menyerah serta bergaul dengan komunitas-komunitas di sosial media untuk mengetahui perkembangan di dunia pemasaran digital," ungkap mantan artis cilik ini.
Chikita mengaku saat ini omzet usaha rumahan yang dirintisnya senilai 80 s/d 200 juta sebulan, yang dilakukan sambilan dengan mengurus rumah tangga.
Baca Juga: BUMN Tak Bisa Lepas dari Campur Tangan Politik
Kesempatan sama, Profesor Marsudi Kisworo menjelaskan dalam penggunaan aplikasi digital perlu ada proteksi diri untuk menghindarkan pencurian data dan antisipasi aksi hacker. Dunia digital itu global dan tidak terbatas ruang, mesti bisa menjaga databasenya.
"Kode OTP, KTP dan data pribadi lainnya jangan mudah diberikan pihak lain sembarangan. Pilihlah marketplace terpercaya dan terbukti kredibilitasnya, banyak membaca dan belajar referensi dari pihak yang terpercaya. Hal ini untuk menjaga UMKM bisa nyaman terjun ke digital, jangan sampai malah menjadi bencana usaha," ungkap Prof. Marsudi.
Baca Juga: BUMN Dirusak oleh Alap alap Peliharaan
Marsudi berikan contoh, misal untuk akun di marketplace atau sosmed sebaiknya langsung dipegang pemilik UMKM, jangan diserahkan pegawai yang beresiko suatu saat berhenti atau bisa berbuat jahat kedepan.
Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo RI, Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan, saat ini ekonomi digital Indonesia capai USD 70 miliar, dengan e-commerce sebagai pendorong utama. "Pada tahun 2025 akan mencapai USD 146 miliar, ini menjadi momentum untuk bangkit dari keterpurukan dampak pandemi covid-19," ungkapnya.
Artikel Terkait
MenKopUKM Gencarkan Transformasi UMKM agar Siap Mengambil Peluang Usai Pandemi
Nina Nugroho Ingin Bangun Mental Pelaku UMKM Sekuat Baja
Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan UMKM di Kawasan UNESCO Global Ciletuh Dekranas Goes to Geopark
Amy Amanto,Desainer dan Praktisi Komunikasi:Banyak Peluang Untuk Bangkitkan UMKM