SUKABUMI,suaramerdeka-jakarta.com-Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong petani untuk berkonsolidasi ke koperasi dan tidak lagi bekerja secara sendiri-sendiri agar memiliki skala ekonomi. Dengan begitu, akses pembiayaan lebih mudah didapatkan, memiliki jaminan pasar dan berdaya saing.
"Selama ini banyak petani bekerja secara individu dengan lahan sempit, hal ini menyulitkan untuk mengakses pembiayaan, tidak efektif dan tidak memiliki daya saing. Karena itu kita konsolidasi dalam koperasi," kata Teten Masduki saat Penanaman Perdana Bibit Pisang Cavendish Petani Koperasi Agro Tora Wajasakti, di Sukabumi, Jawa Barat.
Bersama Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN RI Sofyan A Djalil dalam kegiatan tersebut, Teten juga mendorong koperasi memiliki model bisnis. Khusus koperasi di sektor pangan atau pertanian harus berperan sebagai aggregator dan offtaker utama dari petani, yang terhubung langsung dengan korporasi.
Baca Juga: Reduksi Desentralisasi, FPKS Tolak RUU HKPD
Nantinya, koperasi akan diperkuat permodalan dan kelembagaannya oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM). Penguatan ini juga bisa bersinergi dengan perbankan.
“Dengan model bisnis ini, petani atau peternak tidak lagi harus memikirkan kemana produknya akan dipasarkan, itu sudah menjadi urusan koperasi. Tapi harus direncakan sejak awal," imbuh Teten.
Baca Juga: Tim Jelajah Kebangsaan Wartawan PWI(JKW-PWI),Terjebak Banjir di Medan
Teten menegaskan, apabila kesadaran petani untuk berkoperasi sudah merata maka keinginan Presiden Jokowi untuk membentuk korporatisasi petani demi terciptanya ketahanan pangan dapat segera terwujud.
Ditempat yang sama, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, menyatakan akan menyiapkan dana bergulir bagi Koperasi Agro Tora Wajasakti untuk modal kerja, mulai dari penanaman hingga menampung produk petani.
“LPDB-KUMKM dari awal sudah terlibat dalam pembinaan dan bimbingan teknis, pembiayaan nanti kita siapkan agar saat petani panen pisang bisa segera dibeli oleh koperasi sebagai offtaker. Jangan lagi petani kita diutang saat panen,” ucap Supomo.
Baca Juga: Noise, Gusti Randa Minta Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Subsektor Film Dihentikan
Sesuai amanah MenkopUKM Teten Masduki, LPDB-KUMKM pada tahun 2021 ini juga mulai fokus menyalurkan dana bergulir ke koperasi sektor riil atau produktif yang potensial, baik di bidang peternakan, pertanian, maupun perikanan. Dari target penyaluran dana bergulir sebesar Rp1,6 triliun, Supomo memprediksi kucuran ke koperasi sektor riil mencapai 15 persen.
Artikel Terkait
LPDB Gencarkan Pembiayaan Syariah
LPDB-KUMKM Luncurkan Platform Green Business Process Agar Lebih Efektif, Efisien, dan Akuntabel
LPDB-KUMKM dan Perbankan Percepat Rekonsiliasi Data Rekening Dana Bergulir Periode 2000-2007
LPDB-KUMKM Telah Salurkan Dana Bergulir Rp 1,2 Triliun