Sri Mulyani Usulkan Istilah Fintech Menjadi Inovasi Teknologi Sektor Keuangan

- Sabtu, 11 Desember 2021 | 22:35 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Instagram@smindrawati)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Instagram@smindrawati)

Jakarta,suaramerdeka-jakarta.com-
Disaat Pandemi dan pembatasan kegiatan keluar rumah, Solusi financial technology (fintech) semakin diterima oleh masyarakat, inovasi yang terus berlanjut, serta ekosistem yang semakin meluas.

Menyikapi perkembangan Fintech, Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tengah menyusun Rancangan Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan. Dalam pembahasan tersebut, sektor finansial teknologi (financial technology/fintech) menjadi salah satu bahasannya.

Menurut Sri Mulyani , istilah fintech akan diubah menjadi inovasi teknologi sektor keuangan. Tujuannya memperluas cakupan kegiatan di dalam industri keuangan.

"Dalam pembahasan tersebut, istilah fintech diusulkan akan diubah menjadi inovasi teknologi sektor keuangan. Sehingga, kita bisa mencakup kegiatan di dalam industri (keuangan) yang cukup luas," ujarnya dalam acara Opening Ceremony The 3rd Indonesia Fintech Summit 2021, Sabtu (11/12).

Sri Mulyani menerangkan, dalam pembahasan RUU tersebut akan membahas secara detail definisi dan ruang lingkup fintech. Kemudian, badan hukum, penyelenggara pengaturan dan pengawasan, pengembangan, perizinan, asosiasi, hingga perlindungan konsumen.

Baca Juga: Sri Mulyani: Suka Tidak Suka, Pemulihan Ekonomi Bergantung Pada Perkembangan Pandemi

Untuk itu, Sri Mulyani menekankan pentingnya masukan dari para pelaku industri dalam proses pembahasan RUU ini. Alhasil, regulasi yang dilahirkan nantinya mampu mengakomodir kebutuhan industri terkait.

"Kita semuanya sedang terus memformulasikan policy yang terbaik di dalam menghadapi perubahan teknologi yang begitu sangat dinamis dan cepat," ungkapnya.

Sebelumnya Vice Chairman Sinar Mas, Franky O Widjaja mengatakan, ekonomi digital Indonesia selama masa pandemi menjadi yang paling berkembang pesat se-Asia Tenggara.

Hasilnya ekonomi digital mampu menarik investasi strategis yang berteknologi kelas dunia seperti Amazon, Web Service, Alibaba hingga Tensen.

"Dengan capaian Indonesia dalam perekonomian digital menjadi yang terbesar di Asia Tenggara selama pandemi dan mampu menarik investasi strategis bidang teknologi kelas dunia," kata Franky di Jakarta, Rabu (6/10).

Apalagi basis sektor UMKM di Indonesia sangat besar. Saat ini sudah ada 14 juta UMKM atau sekitar 22 persen yang telah bergabung dengan aplikasi perdagangan elektronik. Franky menilai, UMKM Indonesia harus bisa masuk rantai pasok global dengan adanya teknologi.***

 

Editor: Arief Sinaga

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Capai Rp22 T, Mind Id Makin Prospektif

Minggu, 19 Maret 2023 | 11:46 WIB

Peran Diplomasi Vaksin Tak Bisa Diabaikan

Sabtu, 18 Maret 2023 | 16:01 WIB
X