BI: Disaat Pandemi, Digital Payment Dukung Keberlangsungan UMKM

- Kamis, 24 Februari 2022 | 23:21 WIB
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta Onny Widjanarko saat implementasi QRIS di Thamrin City (Instagram@bi_indonesia_jakarta)
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta Onny Widjanarko saat implementasi QRIS di Thamrin City (Instagram@bi_indonesia_jakarta)

JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com- Saat ini, pemerintah sudah menyediakan sistem digital payment atau pembayaran digital untuk UMKM yaitu Quick Code Response Standard (QRIS).

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menggunakan digital payment (pembayaran digital) dinilai akan lebih eligible atau memenuhi syarat mendapatkan akses pinjaman untuk tambahan modal baik dari lembaga perbankan atau non-perbankan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta Onny Widjanarko mengatakan ada lima hal yang perlu menjadi perhatian untuk mendukung UMKM, yaitu pembiayaan, produksi, pasar atau market, logistic dan payment. Kelima hal ini merupakan rantai ekonomi yang mendukung UMKM di Indonesia.

Menurut Onny, payment menjadi hal penting untuk mendukung keberlangsungan UMKM yang terbukti dapat bertahan ditengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Bank DKI Raih Indonesia Best BUMD Awards 2022: Dorong Digitalisasi Layanan Perbankan di Jakarta

"Setelah masuk ke ranah ekosistem ekonomi digital, masuk marketplace, selanjutnya UMKM harus didukung dengan sistem pembayaran yang efektif dan efisien,” kata Onny Widjanarko dalam acara webinar "Borong Produk UMKM dengan Cara Bayar Kekinian" yang digelar BI DKI secara virtual, Selasa (22/2/2022).

Berbagai upaya, lanjut Onny, telah dilakukan Bank Indonesia dalam memfasilitasi pembayaran antara lain implementasi BIFast (layanan 24/7) dan QRIS untuk pedagang/UMKM.

Untuk mendukung UMKM melalui pengembangan sistem pembayaran di Indonesia, kata Onny, Bank Indonesia bersama Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) berkomitmen memperluas digital payment melalui implementasi QRIS, khususnya kepada UMKM.

Onny menjelaskan, setiap transaksi dapat tercatat dengan akurat sehingga dapat menjadi data substitusi lembaga pembiayaan dalam penyaluran kredit.

"Sebagaimana yang terjadi di Thailand, pemberian fasilitas kredit kepada UMKM dengan mempertimbangkan performance transaksi atau biasa disebut transaction base lending,” terang Onny Widjanarko.

Baca Juga: Bantu Putus Rantai Generasi Sandwich, CIMB Niaga dan AIA Luncurkan Fortuna Income Protection

Adapun bagi masyarakat sebagai customer, menurut Onny, penggunaan QRIS tentu menawarkan beberapa keuntungan, antara lain proses pembayaran yang lebih cepat, murah, mudah dan handal, efisiensi waktu, dan khususnya di masa pandemi Covid-19 saat ini, pembayaran non-tunai dengan QRIS dapat meminimalisir risiko penularan virus.

Onny mengungkapkan, perkembangan merchant QRIS di wilayah provinsi DKI Jakarta, sesuai data dari PT Penyelesaian Transaksi Elektronik Nasional (PTEN) per 31 Januari 2022, terdapat 3,2 juta merchant di provinsi DKI Jakarta yang telah menggunakan QRIS atau sebesar 21% dari capaian nasional yang mencapai 15,1 juta merchant.

Dari sisi pertumbuhan, jumlah capaian merchant QRIS DKI Jakarta tumbuh sebesar 191% dibandingkan posisi yang sama tahun 2021.

Halaman:

Editor: Arief Sinaga

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X