Pemerintah Jamin Harga Pertalite Tidak Naik, Ini Soal Pertamax Menurut Sri Mulyani

- Selasa, 22 Maret 2022 | 17:53 WIB
Sri Mulyani dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3) (Screenshoot instagram/@cnbcindonesia)
Sri Mulyani dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3) (Screenshoot instagram/@cnbcindonesia)

JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com-
Meski minyak mentah dunia melonjak hampir mendekati US$120 per barel, Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite tak naik.

"BBM tidak naik. Pertalite tidak diubah dan ini sebabkan nanti bayar kompensasi ke Pertamina. Jadi ini APBN hitung berapa masuk dan berapa ditagihkan ke kami dan struktur APBN akan sehat tidak," ucap Sri Mulyani dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3).

Sementara, Sri Mulyani tak menjelaskan gamblang mengenai nasib harga BBM jenis pertamax.

Hanya saja, ia tak menampik bahwa harga BBM pertamax bisa saja terkena imbas dari lonjakan harga minyak mentah dunia.

Baca Juga: BRI Perkuat Penyaluran KUR, 60 Persen Dialokasikan untuk Sektor Produkti

"Pertama kena karena dia nggak disubsidi, untuk masyarakat atas," jelas Sri Mulyani.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), batas atas harga jual jenis BBM non subsidi dengan nilai oktan (RON) 92 seperti Pertamax yang dijual PT Pertamina (Persero) pada Maret 2022 mencapai sebesar Rp 14.526 per liter.

Harga keekonomian Pertamax tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan harga jual ke masyarakat yang masih ditahan di harga Rp 9.000 per liter.

Jawaban Sri Mulyani serupa dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya. Ia mengatakan pemerintah masih akan menahan harga BBM jenis pertalite agar tak naik.

Baca Juga: Inacraft 2022 Hadir Secara Hybrid

Meski begitu, ia mengakui dunia tengah mengalami kelangkaan energi akibat perang Rusia-Ukraina.

Invasi Rusia ke Ukraina membuat negara barat menjatuhkan sanksi, termasuk melarang impor minyak mentah dari negeri beruang merah itu. Padahal, Rusia merupakan salah satu negara pengekspor minyak terbesar di dunia.

Jokowi mengklaim harga minyak dunia pada 2020 lalu masih US$60 per barel. Saat ini, harga minyak mendekati US$120 per barel. Bahkan, sempat menyentuh level US$139 per barel.

"Semua negara harga jualnya ke masyarakat sudah naik juga, kita di sini masih tahan-tahan. Bu menteri saya tanya gimana bu tahannya sampai berapa hari ini? Kita tahan-tahan terus," ungkap Jokowi.***

Halaman:

Editor: Arief Sinaga

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X