Kinerja 2021 Sungguh Moncer, ASDP Catat Laba Tertinggi Sepanjang Sejarah

- Minggu, 10 April 2022 | 12:42 WIB
Aktivitas ASDP
Aktivitas ASDP
 
 
JAKARTA jakarta.suaramerdeka.com - Pandemi Covid-19 seperti tak berefek pada kinerja PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang justru mampu mencetak rekor sepanjang sejarah perusahaan. Berdasarkan laporan kinerja konsolidasian 2021, ASDP tercatat membukukan pendapatan hingga Rp 3,55 Triliun dengan laba bersih Rp 326,3 miliar. 
 
Menurut Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Ira Puspadewi, pendapatan tahun 2021 itu melampaui total pendapatan dalam kondisi normal sebelum Covid-19 di tahun 2019 sebesar Rp 3,31 T dan bahkan naik 13,45 persen dibandingkan realisasi tahun 2020 sebesar 3,1 triliun. 
 
"Sementara untuk raihan laba bersih, mencapai 293,3 persen dari target, dan mengalami pertumbuhan 80,13 persen dari laba di tahun 2020 yang sebesar 181,14 miliar. Jadi capaian laba bersih 2021 ini, tertinggi sepanjang sejarah sejak ASDP berdiri," kata Ira Puspadewi dalam keterangannya, Minggu (10/4/2022).
 
ASDP sendiri sebelumnya menetapkan tahun lalu sebagai periode pemulihan kinerja bisnis ASDP sejak pandemi Covid-19 yang berdampak penurunan signifikan hampir seluruh industri di Tanah Air. Mereka pun terus berupaya menjaga kinerja positif perusahaan dengan meningkatkan kinerja operasional dan keuangan di tengah pandemi.
 
 
Dijelaskan, pencapaian kinerja positif tahun pada 2021 itu berasal kinerja penyeberangan baik produksi perintis dan komersial (gabungan) seperti produksi penumpang yang mencapai sebanyak 4,42 juta orang atau naik sebesar 12 persen dibandingkan realisasi 2020 sebanyak 3,95 juta orang.
 
Kemudian, kendaraan roda 2 dan 3 sebanyak 2,39 juta unit atau turun 12 persen dari 2,73 juta unit, kendaraan roda 4 atau lebih mencapai 2,92 juta unit atau naik 41 persen dibandingkan realisasi 2020 sebanyak 2,07 juta unit. Untuk barang mencapai 2,46 juta ton atau naik 149 persen bila dibandingkan realisasi tahun 2020 sebanyak 990 ribu ton. 
 
"Selama pandemi, terjadi shifting perubahan perilaku dari pejalan kaki ke kendaraan pribadi atau kendaraan penumpang sehingga terjadi peningkatan pada kendaraan penumpang. Sedangkan untuk logistik, kenaikan didukung regulasi bahwa tidak ada pembatasan pergerakan untuk kendaraan logistik, khususnya pada periode libur hari raya," jelas Ira Puspadewi.
 
 
Selain itu, kinerja positif juga didukung program pengendalian biaya melalui langkah efisiensi yang ditunjukan dengan operating ratio 72,05 persen lebih rendah dibanding 2020 sebesar 76,91 persen. Selanjutnya, BOPO Tahun 2021 sebesar 91,51 persen lebih rendah dibanding tahun 2021 sebesar 98,39 persen.
 
"Hal ini menunjukan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya dengan adanya pengendalian keuangan terhadap realisasi beban pokok dan beban usaha," jelasnya.
 
Hal yang sama dengan peningkatan cash ratio sebesar 276,58 persen tumbuh sebesar 88,5 persen dari tahun 2020, dan current ratio sebesar  324,45 perseb tumbuh sebesar 87,78 persen dari tahun 2020.
 
 
"Dari kondisi ini, posisi ASDP menjadi perusahaan solvable, yakni memiliki kemampuan untuk membayar seluruh total hutangnya menggunakan total aset sebesar 15,98 persen, dan Debt to Equity 8,67 persen," tuturnya.
 
Selain itu, pada tahun 2021 ASDP juga berhasil membukukan nilai EBITDA positif sebesar Rp 790,83 miliar, tumbuh sebesar 42,17 persen dari tahun 2020 sebesar Rp. 556,24 miliar. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan mampu menghasilkan tingkat profitabilitas yang semakin baik dari tahun ke tahun.
 
 

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

BMM Olah Daging Kurban Jadi Rendang Kaleng

Selasa, 30 Mei 2023 | 15:20 WIB

Rangkul Pelajar Dunia, BNI Diapresiasi KBUMN

Minggu, 28 Mei 2023 | 16:37 WIB

The Best Bank, BNI Perkuat Transformasi

Sabtu, 27 Mei 2023 | 21:57 WIB
X