JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com-Pada 2022, potensi pembelian produk dalam negeri sebesar Rp 1.062,2 triliun dengan alokasi belanja untuk UMK dan Koperasi sebesar Rp 424,88 triliun atau 40 persen dari potensi pembelian.
“Pelaksanaan temu bisnis pada hari ini, diharapkan bisa mempercepat realisasi, saat ini RUP tagging PDN mencapai Rp 483,2 triliun, realisasi mencapai Rp 96,2 triliun,” kata Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki.
Menteri Teten berharap, seluruh K/L juga mendorong ekosistem penyedia masuk katalog sektoral.
Baca Juga: Puncak Temu Bisnis Belanja Barang/Jasa Pemerintah/BUMN Tahap Kedua Digelar di Jakarta
“Dan pemerintah daerah mendorong penyedia yaitu UMKM dan Koperasi masuk ke katalog lokal minimum 1.000 UKM dan Koperasi yang produknya relevan dengan kebutuhan daerah,” ucap Menteri Teten.
Diharapkan juga K/L melakukan pembinaan terhadap ekosistem penyedia dengan menerapkan good governance dan menyusun roadmap substitusi impornya.
Contohnya pada Kementerian PUPR yang juga menerapkan konsep temu bisnis untuk proyek-proyek besar, yaitu kontrak komitmen pemenang tender dalam menggunakan produk dalam negeri terutama pelaku Koperasi dan UMKM dengan pelaksanaan yang transparan.
Baca Juga: Praktisi Telematika Abwach: Kenapa Aktivasi SIM Card Pakai KTP
MenKopUKM mengatakan, kepercayaan pemerintah dan BUMN terhadap produk dalam negeri akan mendorong kepercayaan dunia usaha (swasta) yang potensi permintaannya jauh lebih tinggi.
“Target selanjutnya adalah onboarding produk UMKM dalam e-katalog, maka kami mengajak peran aktif seluruh asosiasi UMKM serta marketplace untuk melakukan pendampingan kepada para UMKM,” kata MenKopUKM.**
Artikel Terkait
Tingkatkan Pencegahan COVID-19 di Industri Perhotelan dan Restoran serta UKM, ILO Gandeng PHRI dan Apindo
Digital Ads Bantu UKM Tumbuh Efektif dan Hemat Biaya
Kemen-Kop UKM Berikan Pembekalan Kepada Tenaga Pendamping KUR Jawa Tengah