JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melaksanakan peringatan Milad ke-5 sejak dibentuk tahun 2017 silam.
Acara yang digelar di kawasan Bidakara Pancoran Jakarta Selatan ini mengusung tema “Dedikasi untuk Umat”.
Di tengah wabah pandemi COVID-19 yang melanda dunia pada tahun 2020-2021, segenap Insan BPKH tetap menjaga komitmen yang tinggi agar BPKH dapat terus bertumbuh dan berdedikasi untuk umat.
Dalam kurun waktu lima tahun sejumlah terobosan penting telah dilakukan antara lain melalui pengelolaan Dana Abadi Umat melalui tata kelola yang baik dimana imbal hasilnya disalurkan kepada umat melalui program kemaslahatan.
Baca Juga: Transvision Resmi Jadi Official Broadcaster Tour de France
Pada tahun 2019, BPKH mencanangkan sebagai tahun investasi langsung. BPKH juga untuk pertama kalinya membagikan nilai manfaat imbal hasil investasi kepada jemaah tunggu melalui Virtual Account (Va.bpkh.go.id) pada tahun yang sama.
Anggota Badan Pelaksana Ajar Susanto Broto mengatakan kenaikan BPIH dan Bipih yang dibebankan kepada nilai manfaat, serta adanya penambahan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebesar Rp1,5 triliun yang juga menjadi beban nilai manfaat dan dana efisiensi.
Penambahan BPIH tersebut menyebabkan rata-rata BPIH yang semula Rp81 juta per jemaah menjadi Rp98 juta per Jemaah.
“Peningkatan BPIH per jemaah yang sangat signifikan tersebut merupakan ujian bagi sustainabilitas keuangan haji, tentunya hal tersebut menjadi PR bagi kita semua untuk mencari solusi agar keuangan haji tetap sustain.
Baca Juga: Kota Tua Jadi Andalan Pariwisata Daerah untuk Datangkan Turis
Selain itu, perlu juga dilakukan sosialisasi, diseminasi, dan peningkatan pemahaman publik secara masif terkait struktur BPIH dan Bipih tersebut agar masyarakat memperoleh pemahaman yang benar terkait biaya riil haji," kata Broto dalam keterangan tertulisnya pada kamis (16/6).
Memasuki tahun ketiga lembaga hukum independen publik ini menekankan transformasi digital dalam pengelolaan keuangan haji sebagai salah satu upaya dalam peningkatan percepatan pelayanan keuangan haji yang transparan dan akuntabel,
antara lain melalui Sistem Keuangan Haji Terpadu (Siskehat) yang menyediakan database terintegrasi yang didukung penggunaan data center canggih, saat ini Siskehat Generasi kedua (Siskehat Gen 2) bahkan telah diuji-cobakan pada sejumlah Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS-BPIH) dengan fitur yang terus dikembangkan untuk memberikan kemudahan.
Artikel Terkait
BPKH Via Yayasan DT Peduli Salurkan Bantuan Rp968 juta Untuk Renovasi Masjid As-Salam, Dago, Bandung
Tekanan Dari Netizen Terjawab Sudah, PSSI Pastikan Coach STY Tetap Latih Timnas Senior!
Subvarian Baru Omicron Intai Indonesia, Masyarakat Diimbau Tidak Panik
KBST Dorong Pengutamaan Bahasa Indonesia di Ruang Publik