BI Jabar: Pangsi Bakal Jadi Andalan Atas Persoalan Ketahanan Pangan

BANDUNG, jakarta.suaramerdeka.com - Kepala Bank Indonesia Jabar, Herawanto menyatakan bahwa program Pangan Terintegrasi (Pangsi) bakal menjadi kunci dalam mengolah isu ketahanan pangan di daerah.

Terlebih, Pangsi dihadirkan dengan peran sebagai sebuah ekosistem sehingga diharapkan potensi daerah benar-benar bisa terangkat karena sentuhan di dalamnya.

"Di antaranya, mereka didorong dapat memiliki produk kemasan atau produk olahan turunan yg bernilai tambah," katanya secara online pada giat "High Level Meeting Ekosistem ketahanan pangan Terintegrasi (Pangsi) Sukabumi Project West Java Economic Society 2022", Kamis (4/8/2022).

Dijelaskan, ekosistem tersebut bisa diakses sekaligus dimanfaatkan sejumlah pelaku ekonomi seperti ponpes kelompo tani, dan kelompok masyarakat yang berfokus pada sisi hulu produk pertanian, perikanan budidaya, perikanan tangkap, hingga pembenihan dan pembibitan.

Baca Juga: RDG Bank Indonesia Putuskan Menahan BI 7-Day Reverse Repo Rate Sebesar 3,5 persen

"Dengan demikian, ekosistem Pangsi ini bisa menghadirkan ketahanan pangan yang terintegrasi, karena ini memang akan melibatkan banyak sektor," jelasnya.

Sektor-sektor tersebut di antaranya pertanian, agro pertanian, perikanan, atau pertanian hortikultura. Sektor tersebut berpeluang dikombinasikan dengan pengembangan desa wisata.

Desa wisata sendiri terus berkembang. Masyarakat mulai mempunyai kesadaran untuk melakukan optimalisasi terhadap potensi wilayahnya. Tinggal persoalannya, apa komoditas yang bisa dijadikan andalan sehingga program Pangsi diharapkan bisa menjadi solusi.

Baca Juga: Kena Promo Agustusan, 7 Ribu Lembar Tiket 5 KA Keberangkatan dari Bandung & Kiaracondong

Lebih dari itu, kehadiran Pangsi bisa menjawab isu ketahanan pangan yang menjadi isu seksi di tengah situasi global yang cenderung tak menentu di antaranya karena pengaruh konflik. Lainnya, bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi.dwi