Mulai membaiknya pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga sebesar 5,51 persen, banyak ditopang oleh program bantuan sosial (bansos) Pemerintah, untuk menjaga daya beli, khususnya kelompok masyarakat bawah.
Baca Juga: Daftar 12 Roster Timnas Basket untuk Ajang FIBA U-18 Women’s Asian Championship 2022
Selain itu menurut Handi, meningkatnya aktivitas belanja kelompok masyarakat menengah-atas khususnya pada momen Ramadhan dan hari raya Idul Fitri pada bulan Mei yang lalu.
"Jadi kondisi ini, belum sepenuhnya menggambarkan daya beli dan konsumsi masyarakat secara riil." Imbuhnya.
Handi juga mengingatkan perlunya kita mencermati bersama, saat ini perekonomian nasional masih menghadapi risiko dan tantangan yang besar.
Baca Juga: Pidato Puan Dinilai sebagai Visi Bangun Negeri
"Risiko terjadinya stagflasi masih menghantui sejumlah negara. Perlambatan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2022 diperkirakan bisa lebih rendah dari proyeksi sebelumnya.
Pada saat yang sama, angka inflasi terus menunjukkan tren meningkat di sejumlah negara termasuk Indonesia." Lanjutnya.
Kondisi ini semakin diperparah dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global yang mengakibatkan terbatasnya aliran modal asing dan menekan nilai tukar di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia yang sudah mengalami depresiasi rupiah terhadap US Dollar.
Baca Juga: Kasus Mardani Maming, KPK Geledah Kantor PT Batulicin di Kalimantan
Artikel Terkait
Realisasi Penyaluran Dana Bergulir LPDB-KUMKM Triwulan Pertama, Lampaui Target
PT Jasa Armada Indonesia Tbk Umumkan Kinerja Triwulan 1-2022 Laba Bersih Naik 14,2%
Kepala KPw BI DKI: Ekonomi Jakarta tumbuh 4,63 persen pada triwulan pertama 2022
Pertumbuhan Ekonomi Triwulan Kedua Positif, Kuncinya Mobilitas Masyarakat Dilonggarkan