Kontribusi BUMN tersebut merupakan hasil dari efisiensi dan transformasi yang dilakukan Kementerian BUMN termasuk dalam mengadaptasi tantangan global.
Dijelaskan, wujud kontribusi BUMN misalnya mampu mengurangi angka kemiskinan dengan berkurangnya angka masyarakat kelas bawah. "Kelas menengah telah mencapai 232 juta. Artinya kelas bawah semakin mengecil," ujar Arya dalam Webinar “BUMN Lokomotif Pemulihan Ekonomi Nasional” belum lama ini.
Baca Juga: Garap Konservasi Lingkungan, PLN Gandeng Perum Perhutani
BUMN pada tahun buku 2021 sebutnya mampu meningkatkan pendapatan dari Rp 1.130 triliun menjadi Rp 1.982 triliun. Kenaikan pendapatan itu mengerek pertumbuhan laba total yang mampu dikantongi BUMN sehingga bisa memberikan kontribusi lebih untuk negara.
"Di sisi lain laba kita, naik 40 persen. Makanya ini wujud contoh berhasilnya kita melakukan efisiensi dan transformasi. Laba bersih dari 10 perusahaan terbesar di Indonesia yang tujuh di antaranya adalah BUMN," kata Arya.
Satu dari tujuh itu termasuk PLN. Capaian itu disebutnya sebagai bukti bahwa BUMN berada di track yang benar. "Belum lagi dari sisi pajak, dari 10 emiten terbesar ada 3 emiten BUMN," tambah Arya.
Artikel Terkait
Launching Desain Baru, JDIH KemenKopUKM Diyakini Optimal Lindungi KUMKM
Temui Surya Paloh, Puan Tunjukkan Kesantunan Politik
Frestea Nusantara, Minuman Teh Indonesia dengan Racikan Khas Teh Rumahan
Airlangga Hartarto: Indonesia Bangga dengan PMI yang Jadi Pahlawan Devisa
Sukses Terapkan Praktik ESG, BRI Raih 3 Penghargaan dalam IDEAS 2022
Qodir Datang Videoklip Mungkin Nanti Menjelang
Dongkrak Inflasi, Kenaikan BBM Tidak Tepat
Deolipa Yumara Gelar Konser Deolipa Project.
Antisipasi Guncangan Ekonomi, Pemerintah Diminta Perkuat Pendekatan Countercyclical
Tersangka Putri Chandrawathie Masih Dirumah Pribadi, Pengacara Brigadir J Desak Timsus Segera Tahan Tersangka