Perusahaan Harus Jaga Keharmonisan dengan Petani Plasma

- Rabu, 24 Agustus 2022 | 14:41 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani saat mengunjungi industri nanas olahan PT Great Giant Pineaple Co (GGPC) di Kabupaten Lampung Tengah. (Istimewa)
Ketua DPR RI Puan Maharani saat mengunjungi industri nanas olahan PT Great Giant Pineaple Co (GGPC) di Kabupaten Lampung Tengah. (Istimewa)

LAMPUNG TENGAH, suaramerdeka-jakarta.com - Manajemen perusahaan diingatkan akan pentingnya menjaga keharmonisan dengan petani plasma. Sebab, hubungan yang baik antara perusahaan dan petani plasma, akan membawa industri olahan nanas semakin lebih besar.

"Kemajuan di sektor ini akan meningkatkan perekonomian Indonesia," kata Ketua DPR RI Puan Maharani saat mengunjungi industri nanas olahan PT Great Giant Pineaple Co (GGPC) di Kabupaten Lampung Tengah, Rabu (24/8).

Menurutnya, hubungan inti dengan plasma di Lampung, menjadi bukti bahwa Indonesia bisa berperan strategis. Khususnya dalam perdagangan tingkat dunia ketika semua bergotongroyong.

"Hubungan antara inti dengan plasma harus sinergis dan gotong royong. Jangan terbatas jual beli harga pasar semata," ujarnya.

Perusahaan itu diketahui memiliki lebih dari 10 ribu tenaga kerja. Termasuk yang bekerja sebagai petani di perkebunan nanas, pisang dan jambu.

Pengolahan nanas di perusahaan tersebut telah mengintegrasikan secara langsung. Mulai dari perkebunan dan produksi kalengnya.

Dipanen
Dengan demikian, nanas dapat segera diproses setelah dipanen untuk mempertahankan kandungan nutrisi dan kesegaran buahnya.

Perusahaan tersebut merupakan anak usaha dari PT. Great Giant Foods. Yang mana merupakan pengekspor nanas dari Indonesia terbesar di dunia dalam kemasan kaleng (canned pineapple), jus nanas dan konsentrat buah nanas.

Puan kemudian meninjau kegiatan pineapple processing dan ekspose. Ia mengamati proses produksi dari pengolahan hingga pengepakan.

Begitu keluar dari ruang produksi, Puan disambut hangat ratusan buruh yang mayoritas perempuan. Dia lalu menyapa dan foto bersama dengan para buruh sambil membagikan kaos.

"Puan presiden," teriak sejumlah buruh. Selanjutnya Puan melepas truk kontainer yang akan membawa produk olahan nanas untuk diekspor ke beberapa begara Eropa dan Timur Tengah.

Pelepasan ekspor olahan nanas dilakukan dengan tradisi pecah kendi. Ekspor olahan nanas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir memang cukup besar, bahkan mengalahkan Thailand, Filipina dan Amerika Latin.

Nilai ekspor nanas sebesar kurang lebih Rp 87 miliar pada 2020. Lalu meningkat menjadi Rp 151 miliar pada 2021.

Negara tujuan utama ekspor nanas dari Lampung adalah HongKong, Korea Selatan, Taiwan, China, Jepang, sejumlah negara di Eropa dan Timur Tengah. Argentina juga menjadi tujuan ekspor nanas dari Lampung yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Halaman:

Editor: Arif Muhammad Iqbal

Tags

Terkini

Martha Tilaar Group Gandeng Olsera.

Selasa, 16 Mei 2023 | 11:48 WIB

Superbank Jalin Kerja Sama dengan TPI.

Rabu, 19 April 2023 | 11:57 WIB
X