Diperkirakan pertumbuhan ekonomi yang rendah dan peningkatan inflasi akan terjadi untuk waktu yang lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Baca Juga: Kasian, Dua Kali Kandas Soal Asmara, Lissa in Macao Curhat via Lagu
Pertumbuhan ekonomi dunia bahkan diperkirakan turun dari 5,7 persen di tahun 2021 menjadi 2,9 persen di tahun 2022.
Negara G20 yang terdiri dari Uni Eropa, Argentina, Australia, Brazil, Kanada, China, Jerman, Prancis, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Russia.
Saudi Arabia, Korea Selatan, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat menghasilkan sekitar 80 persen output dunia, memiliki 2/3 populasi dunia, dan terlibat dalam ¾ perdagangan internasional.
Baca Juga: Airlangga Diharapkan Tampil Lebih Merakyat
“Bank Dunia menyebutkan pentingnya pengambilan kebijakan yang tegas di level nasional dan global, untuk menghindari ekonomi global yang memburuk,” ucapnya.
Untuk itu, kata MenkopUKM, hal ini membutuhkan upaya dunia bersama-sama di antaranya, memastikan adanya respons yang andal dalam hal suppy di level nasional.
Di lain pihak memastikan bahwa pasar komoditas global berfungsi dengan baik, dan pemerintah perlu memprioritaskan government spending untuk memberikan bantuan kepada masyarakat kecil yang rentan akibat tekanan ekonomi.
Baca Juga: Kemandirian Ekonomi Bagi Kelompok Disabilitas, PLN Gelar Pelatihan Handycraft & Daur Ulang Kertas
“Saya berharap melalui forum stakeholder consultation ini dapat membantu UKM untuk mengidentifikasi keunggulan kompetitif mereka dalam value chain” ucapnya.
Artikel Terkait
MenKopUKM Ajak Pelaku Seni Masuk Ekosistem Digital
MenKopUKM Dorong UMKM Jajaki Potensi Ekspor Tanaman Kratom ke AS
MenKopUKM: Indonesia Retail Summit 2022 Dongkrak Daya Beli Masyarakat dan Pulihkan Ekonomi
MenKopUKM: Setelah Pandemi UMKM Harus Bangkit dan Bertransformasi ke Ekosistem Digital