SOLO,suaramerdeka-jakarta.com-
Kementerian Pertanian terus mendorong pembinaan dan pendampingan terhadap Kelompok Wanita Tani (KWT),
agar dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan para petani.
Untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan kapasitas KWT, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanin (BPPSDMP) melalui Pusat Penyuluhan Pertanian,
Baca Juga: Dibawa Pulang ke London, Jenazah Ratu Elizabeth II Akan dimakamkan di Westminter Hall
melakukan Pertemuan Evaluasi Kelompok Wanita Tani melalui Kegiatan Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) Tahun 2022, di Sahid Hotel, Solo, Jawa Tengah Kamis(8/9/2022)
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, keberadaan petani di Indonesia sangatlah vital,
karena menjadi garda terdepan terjaminnya ketahanan pangan nasional.
Baca Juga: Masa Transisi di Kesekjenan KOI setelah Ferry Kono Mundur
"Perekonomian dapat terselamatkan melalui sektor pertanian. Majukan pertanian dengan teknologi-teknologi yang ada dan telah direkomendasikan untuk tingkatkan produksi pertanian," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan, mengingat kondisi cuaca saat ini yang tak menentu akibat climate change dan lain-lian,
SIMURP hadir dengan pertanian cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA), teknologi canggih,
yang dapat memberikan penghematan penggunaan air dan pupuk dan dapat meningkatkan produktivitas.
Baca Juga: 6 Poin Kesepakatan saat Persib Bandung Bertamu ke Kandang Arema
Artikel Terkait
Petani Deli Serdang Akui Teknologi CSA Kementan Mampu Tingkatkan Produktivitas
Giat FFD CSA Kementan Bantu Ratusan Petani Kabupaten Katingan Tingkatkan Produktivitas
Tingkatkan Resonansi, Kementan Tetapkan 150 Srikandi Petani Milenial dari Seluruh Tanah Air
Genjot Produktivitas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kementan Lakukan Evaluasi Dana Dekon dan PHLN
Kementan Komitmen Siap Mencetak 2,5 Juta Petani Milenial di Seluruh Indonesia