Sejauh ini, kementerian terkait serta pertamina belum mampu mengimplementasikan keiinginan daripada Presiden Jokowi dan mereka tidak paham bahwa hasil perikanan yang seharusnya melimpah di Indonesia dengan jumlah spesies ikan terbanyak nomor 2 dunia serta pusat terumbu karang terbesar di dunia yang merupakan rumah ikan yang ada di Lautan Indonesia yang mempunyai luas 3.273.810 km² 3 kali lipatnya dari luas daratan kita.
Sebagai Negara Kelautan (Maritim), kata Bambang Haryo, Indonesia hanya mempunyai hasil produk perikanan sebesar 6juta Ton setiap tahun, masih jauh lebih rendah dari produksi perikanan China sebagai negara kontinental (daratan) yang produksinya sebesar 55,8 juta ton.
Baca Juga: Puan Maharani dan The Last Samurai
"Harusnya pemerintah sadar ikan hasil tengkapan nelayan kita dapat mewujudkan generasi cerdas, kuat dan mempunyai produktivitas tinggi dalam setiap kegiatan yang bisa mendukung kemajuan dan kesejahteraan Bangsa Indonesia,
harusnya produk ikan di Indonesia berlimpah dan murah sehingga seluruh masyarakat Indonesia dari semua golongan bisa mengkonsumsi ikan dengan maksimal," kata pemilik sapaan akrab, BHS.
"Alhamdulillah terimakasih kepada para nelayan pejuang devisa dan gizi untuk masyarakat Indonesia sehingga saya ditetapkan sebagai nominasi tokoh Maritim Nasional bersama 6 Tokoh lainnya. Semoga Maritim Kita Jaya dan Para Nelayan Sejahtera," jelas BHS.***
Artikel Terkait
Indonesia Negara Maritim, Bukan Kontinental
77 Tahun Indonesia Merdeka, Wasekjen Bidang Kemaritiman KNPI Ajak Pemuda Kembalikan Kejayaan Maritim Indonesia
Bambang Haryo Nilai Rencana Kenaikan BBM Bersubsidi Tidak Tepat, Ini Alasannya
Wujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia,Kemenhub Siapkan Perwira Pelayaran Niaga
Bambang Haryo Nilai Kebijakan Penghapusan Listrik 450 VA, Akan Menyusahkan Masyarakat Bawah
Tarif Penyeberangan Nasional Naik Rata Rata 11,79%, Bambang Haryo : Kompensasi Kekurangan Harus Ada