JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com- Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) kembali berpartisipasi dalam Indonesia Sharia Economic Forum (ISEF) 2022.
Bekerjasama dengan Bank Indonesia, BPKH menggelar 4th International Hajj Conference atau Konferensi Haji Internasional ke-4, sebagai bagian dari rangkaian ISEF 2022 yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Jumat (7/10/2022).
Konferensi Haji Internasional kali ini mengangkat tema 'Digitalisasi dan Inklusivitas Ekosistem Haji'.
Anggota Badan Pelaksana BPKH Beny Witjaksono mengatakan BPKH memaknai digitalisasi sebagai perubahan digital untuk membuka peluang memperoleh pendapatan yang lebih besar.
Baca Juga: Sport Tourism Dongkrak Jumlah Wisatawan Berkunjung ke Danau Toba
"Kami memiliki prinsip BPKH harus untung. Tapi BPKH tidak mendapatkan bonus untuk pengelolaan haji. Jadi, setiap manfaat atau keuntungan yang kami dapatkan akan mengalir ke calon jamaah,’’ kata Beny di JCC, Jumat (7/10/2022).
Beny mengisahkan, ketika dibentuk pada 2017 BPKH mengelola keuangan haji secara manual.
"Dulu tidak ada teknologi yang kita gunakan. Pada awalnya bisnis kami ada dua, yang pertama mengumpulkan uang dari haji sekitar Rp 25 juta untuk kami tempatnya di bank dan kedua untuk investasi tersebut," katanya.
BPKH baru beralih ke teknologi dengan menciptakan Sistem Keuangan Haji Terpadu (Siskehat) yang didukung penggunaan data center canggih.
Artikel Terkait
Artis, Selebgram Hingga Atlet Meriahkan Laga Amal Bola Basket
Dambakan Presiden Antikorupsi, Petani Sawit: Kami Dukung Pak Firli
Sport Tourism Dongkrak Jumlah Wisatawan Berkunjung ke Danau Toba