BANDUNG, jakarta.suaramerdeka.com - Perekonomian Jabar pada triwulan III 2022 dinilai mencatat laju mengesankan sebesar 6,07 persen (yoy). Catatan ini melebihi pertumbuhan ekonomi triwulan sebelumnya sebesar 5,68 persen (yoy), serta lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,72 persen (yoy).
"Kinerja ekonomi tersebut memperlihatkan geliat ekonomi seperti masa sebelum pandemi yang ditopang oleh kuatnya permintaan domestik dan pertumbuhan ekspor yang masih positif," kata Deputi Direktur Senior Kantor Bank Indonesia Jabar, Taufik Saleh dalam keterangannya, Selasa (8/11/2022).
Dijelaskan, kembali normalnya mobilitas masyarakat itu telah menjadi kekuatan tersendiri dengan terdongkraknya kinerja berbagai sektor ekonomi, di tengah tantangan ketidakpastian global.
Kembali pulihnya aktivitas masyarakat juga didorong oleh aktivitas sekolah tatap muka, work from office, serta maraknya aktivitas wisata dan leisure, kemudian aktivitas ibadah seperti haji dan umroh yang mencerminkan masih terjaganya daya beli masyarakat.
Baca Juga: Bank Indonesia: Kartu Kredit Pemerintah (KKP) Domestik Berlaku Per 1 September
Hanya saja, di tengah perbaikan kinerja sektor utama, kinerja sektor konstruksi mesti perlu didorong karena sampai dengan triwulan III 2022 masih mengalami penurunan yang mengindikasikan belum cukup kuatnya aktivitas pembangunan fisik.
"Hal ini terlihat dari penjualan semen di Jawa Barat yang terkontraksi sebesar minus 2,32 persen (yoy)," katanya.
Kinerja sektor konstruksi yang belum optimal itu, imbuh Taufik Saleh, berkaitan dengan investasi yang belum cukup kuat, terutama investasi bangunan, yang antara lain dipengaruhi oleh kenaikan biaya material di tengah laju inflasi yang tinggi.
Baca Juga: BI Jabar: Pangsi Bakal Jadi Andalan Atas Persoalan Ketahanan Pangan
Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada triwulan III 2022 itu terutama ditopang oleh sektor dominan yaitu industri pengolahan yang mampu tumbuh 6,90 persen (yoy). Pertumbuhan positif ini didukung oleh peningkatan ekspor produk manufaktur dan permintaan domestik yang masih cukup kuat.
Kemudian kinerja sektor pariwisata juga terus meningkat baik wisatawan domestik maupun mancanegara sehingga mendorong peningkatan kinerja penyediaan akomodasi dan makan minum, serta sektor transportasi dan pergudangan yang masing-masing tumbuh 25,83 persen (yoy) dan 18,37 persen (yoy) pada periode laporan.
Pada triwulan IV 2022, perekonomian Jawa Barat diperkirakan masih tumbuh positif terutama didorong oleh permintaan domestik, memanfaatkan momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.
Baca Juga: MenKopUKM: UMKM Bisa Maju Bila Bermitra dengan Usaha Besar dalam Rantai Pasok
Konsumsi rumah tangga diperkirakan masih tumbuh positif khususnya didorong oleh kelompok masyarakat kelas menengah - atas. Selain itu, berbagai bantuan sosial dan subsidi energi yang diberikan kepada kelompok masyarakat sasaran diharapkan membantu menjaga daya beli masyarakat.
Artikel Terkait
Kampus Digital Bisnis Siap Tingkatkan Inovasi Berbasis Digital
Prudential Syariah Gelar Rangkaian Kegiatan Literasi dan Inklusi di Jogja Halal Festival (JHF) 2022
Daftar Pemain Brasil di Piala Dunia 2022 Qatar: Ngeri! Ada 9 Pemain Bertipe Penyerang
Pangan Murah Gencar Digelar, Badan Pangan Sebut Stok Tak Ada Masalah
Hadirkan Perkuliahan Berkualitas, Binus Online Learning Gelar ONE-X Connect 2022
PLN Butuh Investasi Lebih dari USD 700 Miliar Untuk Capai Net Zero Emission
Agronesia Kuatkan Riset Dalam Proses Produksi Karet di Sektor Transportasi
Mendikbudristek Tekankan Pengembangan Karakter Tangguh pada Peserta Didik SMK
Tim Jabar Moncer di Kejurnas Squash 2022
Festival Literasi, Wujudkan Pendidikan Berkualitas bagi Peserta Didik