Helmut Hermawan Tetap Pimpin Perusahaan, Karyawan CLM Mendukung

- Sabtu, 19 November 2022 | 10:28 WIB

Freddy Napitupulu, Direktur Operasional CLM pihak Helmut Hermawan yakin hati nurani para karyawan yang masih berada di site berpihak kepada mereka.

Terbukti ketika manajemen dan sebagian karyawan akan berangkat ke Jakarta, mereka berpesan dan mendoakan agar manajemen Helmut dkk bisa menang dan site kembali beraktivitas seperti sediakala.

“Secara nurani kami yakin mereka tahu harus berpihak ke mana atas ketidakadilan dan kezaliman yang kami alami,”ujarnya.

Para karyawan yang datang ke Jakarta tersebut berasal dari berbagai divisi di site pertambangan CLM Luwu Timur.

Antara lain divisi keuangan, divisi HRD, para engineer, tata kelola hutan, dan lain-lain. Sebelumkisruh manajemen terjadi, seperti diakui Gunaryo, salah satu karyawan, sehari-hari hubungan antara manajemen dengan karyawan memang sangat kekeluargaan.

Hubungan mereka cair dan tidak terkotak-kotak antar divisi maupun kontraktor.

Karena itu mereka mengaku cukup terpukul ketika Zainal Abidinsyah (yang juga merupakan CEO Apexindo Group) menghilangkan nama-nama direksi CLM pasca kisruh kepemilikan.

Baca Juga: Sambut HUT KPR ke-46, BTN Gandeng 34 Developer Tawarkan Bunga Kredit 2,47 Persen


PT Citra Lampia Mandiri (CLM), sebagaimana dituturkan karyawan yang ke Jakarta, adalah perusahaan dalam negeri sejak tahun 2007 dan bergerak di sektor pertambangan nikel laterit dmp. 


Sebagai perusahaan tambang aktif yang memiliki lahan terbesar di Sulawesi, menurut Freddy, 89% karyawan CLM adalah masyarakat lokal, termasuk semua kontraktornya. Sejak awal mereka memberi akses kepada putra-putra daerah agar bisa ikut mengelola pertambangan.


“Kami berprinsip, jika bekerja di sana, kami juga harus memberi kontribusi semaksimal mungkin untuk masyarakat lokal. Jadi pemberdayaan kami bukan omong kosong. Bahkan nama desanya pun kami ambil sebagai nama perusahaan,”tegas Freddy.

Baca Juga: Wacanakan Revisi UU Desa, Gus Halim Ingin Kemendes Jadi Panglima Urusan Desa


Freddy memaparkan, sejak tahun 2021 mereka berinsiatif merancang RIPM – Rencana Induk Pengabdian Masyarakat yang sudah disampaikan ke Pemerintah Provinsi dan sekarang tinggal menunggu pengesahan dari pusat.


“Kami inisaitif sendiri membuat RIPM, kami ajukan ke Pemda disetujui, lalu naik ke Pemprov disetujui dan sekarang sedangkan diajukan ke Pusat tinggal pengesahannya.

Tapi walau belum disahkan oleh pemerintah, karena sudah menjadi komitmen, spending tetap kami keluarkan untuk keempat desa tersebut. Kami data apa kebutuhan mereka, dan akan kami penuhi sesuai dengan RIPM,” papar Freddy lagi.

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

BNI Dukung Promosi IKN di Singapura

Rabu, 7 Juni 2023 | 20:09 WIB
X