JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com-Bila bicara PCBs tentu yang terbayang adalah papan berisi komponen elektrik yang ada di perangkat elektronik.
PCBs adalah singkatan dari PolyChlorinated Biphenyls adalah suatu kelompok senyawa kimia buatan yang dapat berwujud cairan minyak maupun padatan dan masuk kategori Polutan Organik yang Persistens (POPs)
PCBs banyak terdapat pada trafo. Limbah PCBs ini sesungguhnya jauh lebih mematikan dan berbahaya dari merkuri atau sianida.
Demikian diungkapkan Rio Deswandi dari National Advisor United Nation Industry Development (UNIDO) usai memberikan paparan kepada jajaran Pertamina Hulu Energi di gedung Training Center PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), Kamis (24/11).
Baca Juga: Beyond Education Indonesia Gelar Merdeka Belajar di Perbatasan
Dikatakan lebih berbahaya, karena limbah PCBs tersebut tidak akan hilang di ruang terbuka sekalipun. Dia akan tetap ada dan merusak bagi ekosistem dan jiwa manusia.
Saat ini, diakui masih banyak yang belum memahami PCBs tersebut, termasuk bagaimana cara penanganannya. "Saya apresiasi PPLI menggelar kegiatan ini," imbuhnya.
"Dari empat ribu lebih perusahaan yang kita riset, masih ratusan perusahaan yang menggunakan limbah berbahaya PCBs. Dan yang mengelola limbah tersebut dengan benar masih sangat sedikit," terangnya.
Artikel Terkait
Hasil Akhir Piala Dunia 2022: Inggris Antiklimaks Ditahan Imbang AS 0-0
Selamat Milad Maston Lingkar
Cegah Nyeri Sendi Sebelum Bertambah Parah dengan Nutrisi Khusus Sendi
Sistem Komunikasi Publik Nasional, Upaya Pemerintah Wujudkan Komunikasi Publik yang Inklusif