jakarta.suaramerdeka.com - Untuk kali ketujuh, Induk Holding BUMN Farmasi, Bio Farma kembali meraih Penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (Proper) kategori emas.
Penghargaan diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya kepada Senior Executive Vice President (SEVP) HC dan Compliance, Disril Revolin Putra di Istana Wakil Presiden, Jakarta.
Peringkat Emas merupakan peringkat tertinggi dalam penilaian Proper. Sebanyak 51 perusahaan mendapatkan peringkat emas, 170 perusahaan peringkat hijau, 2031 perusahaan peringkat biru, 887 perusahaan peringkat merah dan 2 perusahaan peringkat hitam.
Selain itu, Proper Emas sendiri merupakan penghargaan tertinggi yang dianugerahkan kepada perusahaan yang terbukti melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dan melakukan upaya-upaya pengembangan masyarakat secara berkesinambungan.
Baca Juga: Sambo Gugat Presiden dan Kapolri Karena Dipecat, Mahfud MD: Itu Gimik! Fokus Saja ke Kasus Brigadir J
Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin menjelaskan bahwa selama kurang lebih 25 tahun, Proper telah ditujukan untuk mendorong agar setiap aktivitas bisnis industri lebih dari sekedar pemenuhan ketaatan terhadap peraturan lingkungan hidup.
Bagi dunia usaha, Proper juga sekaligus menjadi platform untuk melakukan praktik bisnis yang berkelanjutan dengan menerapkan prinsip ekonomi hijau. Kriteria penilaian proper setiap tahunnya pun semakin kompleks mengikuti kebutuhan dan tuntutan zaman.
Tahun ini penilaiannya sudah mencakup penerapan kriteria penilaian daur hidup dan pelaksanaan inovasi sosial.
Baca Juga: KNKT : Angkutan Odol Salah Satu Potensi Bahaya di Angkutan Penyebrangan
Dalam kaitan itu, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir menjelaskan bahwa perseroan secara korporasi mereka memiliki Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang merupakan bagian dari Program Pemerintah.
Program TJSL yang dijalankan oleh Bio Farma berbasis ISO 26000 dan Creating Share Value (CSV) serta Knowledge for Society. Paduan tersebut mampu membangun kelompok masyarakat melalui pemberdayaan dan pengembangan potensi seperti pemberdayaan kelompok masyarakat disabilitas melalui peningkatan skill, dan kelompok masyarakat peternak melalui pengembangan teknologi Hijauan Makanan Ternak (HMT) atau budidaya rumput sebagai pakan ternak.
“Apresiasi ini menjadi bukti keseriusan Bio Farma dalam berkontribusi secara optimal dalam pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, selain itu menjadi suntikan motivasi bagi kami untuk terus berkomitmen memberikan yang terbaik dan memberikan manfaat yang seluas-luasnya kepada masyarakat," jelas Honesti dalam keterangannya, Kamis (29/12/2022).
Baca Juga: Penetapan UMK Jatim Dipermasalahkan, LaNyalla Sarankan Buruh dan Gubernur Cari Win Win Solution
Senior Executive Vice President (SEVP) HC dan Compliance, Disril Revolin Putra menambahkan bahwa Program TJSL Bio Farma merupakan bagian dari bisnis perusahaan yang mampu menciptakan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan yang mengarah pada pengembangan pemberdayaan masyarakat berkelanjutan menuju kemandirian.
“Komitmen Bio Farma untuk menciptakan kemandirian masyarakat sangat tinggi, kami juga komit dalam mengembangkan potensi Peternak Millennial Cikalong Wetan untuk dijadikan sebagai agent of change di wilayah Cikalong Wetan, khususnya dalam dunia peternakan” ucap Disril.
Tidak hanya itu, jelasnya, keberhasilan Implementasi Program TJSL Bio Farma melalui skema CSV itu juga mampu mengembangkan potensi masyarakat peternak di wilayah Cikalong Wetan, serta dapat mendukung supply rumput ke Bio Farma sebagai pakan kuda yang diperlukan oleh perusahaan sebanyak 4,5 ton per pekan.
Baca Juga: KAI Daop 1 Jakarta Himbau Penumpang Perhatikan Aturan Vaksin dan Barang Bawaan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya menjelaskan bahwa Proper dimaksudkan untuk mendorong dunia usaha dapat meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungannya terus berkembang dan mengalami proses perbaikan secara berkelanjutan sesuai dengan perkembangan di tengah masyarakat.
"Penilaian Proper dilakukan oleh dewan pertimbangan proper yang imparsial independent beranggotakan dari unsur akademisi dan tokoh masyarakat dengan variabal penilaian yang berkembang dari waktu ke waktu yang disusun secara konseptual," jelasnya.
Artikel Terkait
Bio Farma Beri Kesempatan Produk Dalam Negeri Pasok Bahan Baku Farmasi
Digitalisasi Bidang Farmasi Antarkan Bio Farma Raih Sertifikat INDI 4.0 dari Kemenperin
Bio Farma Teken Kerjasama dengan ProFactor Pharma Inggris
Vaksin Covid-19 IndoVac Sudah Aman dan Halal, Bio Farma Siap Ekspor
Setelah Berhasil Produksi IndoVac, Presiden Minta Menteri Kesehatan dan Menteri BUMN dorong Bio Farma Terus Be
Bio Farma Kembali Meraih Penghargaan Primaniyarta di Ajang Trade Expo Indonesia ke-37
Hari Kesehatan Nasional 2022 : Bio Farma Apresiasi Kunjungan 250 Tenaga Kesehatan Teladan
Bio Farma Kembangkan Medbiz, Belanja Produk Farmasi Langsung dari Berbagai Distributor Resmi
FastBio RBD dan VaccarBio Produk Terbaru Bio Farma di Penghujung Tahun 2022
Ditunjang Transfer Teknologi, Bio Farma Bakal Bikin Vaksin Kanker Servik Lokal