JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com– PT muamalat">Bank muamalat Indonesia Tbk berpartisipasi dalam penyaluran pembiayaan sindikasi syariah kepada PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) senilai Rp2,5 triliun.
Pembiayaan sindikasi syariah ini merupakan yang pertama dan terbesar bagi Mitratel. Mitratel bersinergi dengan bank syariah karena saham Mitratel termasuk dalam Indeks Saham Syariah yang berisi 30 emiten.
Yang memenuhi kriteria sebagai perusahaan yang menerapkan prinsip syariah, serta memiliki kinerja fundamental bisnis, tata kelola dan likuiditas yang baik.
Baca Juga: Siti Zuhro Usulkan Presiden Fokus Siapkan Pemilu Berkualitas
Chief Wholesale Banking Officer muamalat">Bank muamalat Irvan Y. Noor mengatakan, dalam pembiayaan sindikasi ini muamalat">Bank muamalat bertindak sebagai joint mandated lead arranger bersama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Adapun porsi muamalat">Bank muamalat dalam sindikasi ini senilai Rp1,1 triliun.
“Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya kami untuk meningkatkan kapasitas pembiayaan bank syariah di Tanah Air.
Sebagai bank pertama murni syariah, kami bersyukur dapat berpartisipasi dalam pembiayaan sindikasi syariah pertama dan terbesar bagi Mitratel ini. Mudah-mudahan kerja sama ini dapat berdampak positif bagi industri perbankan syariah nasional,” ujarnya.
Baca Juga: Kinerja Airlangga Harus Dibarengi dengan Aktif di Medsos
Dana ini akan digunakan untuk kebutuhan capital expenditure (capex) dan modal kerja Mitratel dengan tenor pembiayaan selama 7 tahun. Akad yang digunakan adalah musyarakah mutanaqisah.
Irvan menambahkan, muamalat">Bank muamalat belum lama ini memperoleh rating idA+ dari Pefindo dengan prospek perusahaan adalah stabil. Pasca raihan positif ini, muamalat">Bank muamalat fokus untuk meningkatkan profitabilitas dan portofolio pembiayaan.
“Pasca masuknya Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebagai pemegang saham pengendali, kami fokus meningkatkan portofolio pembiayaan khususnya di segmen korporasi.
Sebagai informasi, pada kuartal III/2022 muamalat">Bank muamalat mencatatkan Profit Before Tax (PBT) sebesar Rp40 miliar, tumbuh 332% secara year on year. Adapun total aset tercatat tumbuh sebesar 15% dari Rp52,1 triliun menjadi Rp59,7 triliun yang dibarengi dengan rasio Non Performing Financing (NPF) nett sebesar 0,65%.*** (MK)
Artikel Terkait
Bank Muamalat dan BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Gempa Cianjur
Bank Muamalat Pacu Penyaluran Pembiayaan Korporasi
Tingkatkan Pertumbuhan Nasabah Prioritas, Bank Muamalat Buka Priority Center di Buaran
Inovasi Digital Bank Muamalat Diganjar Penghargaan Bergengsi
Resmikan Pusat Olahraga, Bank Muamalat Ciptakan Work-Life Balance
Bank Muamalat Fasilitasi Pembayaran Iuran BPJS Ketenagakerjaan Melalui Platform Digital
Perluas Layanan Cash Management, Bank Muamalat Kolaborasi dengan DOKU dan Paper.id
Inovasi Digital Terbaik Antar Bank Muamalat Maximalkan Pelayanan