Antusiasme Terhadap Program Pesantren Go Digital Telkom Kian Jos, Peminat Membludak

- Rabu, 11 Januari 2023 | 08:19 WIB

jakarta.suaramerdeka.com - Kehadiran program Pesantren Go Digital (PGD) PT Telkom makin mendapatkan tempat saja. Ribuan santri, pengguna kartu santri nirtunai, hingga web pesantren se-Indonesia tercatat menjadi pengguna aktif.

Menurut Squad Leader PGD, Hani Buntari, pengguna aktif tersebut terdiri dari 1.125 pesantren yang mengikuti program literasi digital, 1.615 pesantren yang sukses membangun web pesantrennya, lebih dari 2000 santri digital yang muncul, dan 2.615 pengguna Kartu Santri dari sedikitnya 13 pesantren se-Indonesia.

"Sejak dirilis 2021 lalu, antusiasme pesantren demikian tinggi, bahkan kami tidak bisa approval semua permintaan yang ada. Tahun ini kami coba fasilitasi semua karena target kami tahun ini akan bertambah 100 pesantren untuk semua program kami," katanya dalam keterangannya, Selasa (10/1/2023).

Program PGD mencakup layanan kartu santri, website builder, e-commerce, dakwah digital, dan konektivitas serta sistem manajemen Pesantren yang tengah dalam pengembangan. Kartu Santri sendiri memudahkan administrasi dan transaksi santri di lingkungan pesantren sedangkan website builder mendorong pesantren memiliki websitenya sendiri untuk berinteraksi dengan masyarakat global.

Baca Juga: Kim Pan Gon Usai Dibungkam Thailand: Tidak Ada Penyesalan dan Tidak Ada Keluhan Dari Saya Untuk Harimau Malaya

Tak ketinggalan layanan e-Commerce guna memasarkan produk unggulan pesantren secara online maupun offline dan layanan dakwah digital yang bertujuan menjadikan santri sebagai kontributor ekslusif untuk video dakwah dan konektivitas agar pesantren terhubung ke internet.

Di sepanjang 2022, pesantren yang mengikuti program Kartu Digital Santri di antaranya Pesantren Riyadul Jannah Cikarang, Bekasi, Pesantren Nurul Hidayah, Bojongnangka, Banten, Pesantren Hidayatuttholibin Indramayu, Pesantren Abu Abdillah, Lombok, NTB, dan Pesantren Sabilul Muttaqin, Demak. Kemudian, Pesantren Roudlotul Ulum, Bandung, Pesantren Nurul Falah, Bogor, Pesantren MBS Wanayasa, Barjarnegara, Mahad Aisyiyah, Sragen, Pesantren Mambaul Huda, Pekalongan, dan Pesantren Istana Quran, Barjarnegara.

Dijelaskan Hani, sesuai dengan visi awal PT Telkom merilis Pesantren Go Digital sekaligus relevan dengan visi Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama pada awal Februari nanti adalah transformasi digital Pesantren yang sudah banyak terealisir melalui program tersebut.

Baca Juga: RI Kekurangan Dokter, Ketua Komisi X : LPDP Harus Prioritaskan untuk Pendidikan Kedokteran

"Pesantren yang sudah adopsi Kartu Santri misalnya jadi tahu preferensi santri saat bertransaksi di kantin atau koperasi pesantren, mereka jadi bisa memperkirakan apa saja jajanan yang harus banyak disiapkan. Masalah klise seperti uang santri hilang pun berkurang banyak setelah adopsi kartu cashless ini," jelasnya.

Tak hanya itu, Kartu Digital Santri juga memudahkan koordinasi pihak pesantren dengan orangtua santri di samping pengelolaan keuangan institusi pesantren yang sebelumnya dikelola manual telah berubah ke digital.

Dengan program itu pula, diharapkan santri pun makin percaya diri dalam penguasaan digital. Terlebih ada beasiswa LPDP khusus santri setelah memberikan sertifikat belajar literasi digitalnya.

Baca Juga: Malaysia Babak Belur Di Bantai Thailand 3-0, Jumpa Vietnam di Final Piala AFF 2022

Tribe Leader Smart Village and Community PT Telkom, menambahkan, Wahyudi menambahkan bahwa PGD merupakan ikhtiar bersama antara PT Telkom dengan pemerintah dan komunitas pesatren dalam mewujudkan Indonesia sebagai kiblat ekonomi syariah dunia di tahun 2024.

Menaikkan level peradaban santri itu disebutnya menjadi hal yang memungkinkan melalui langkah yang dilakukan Telkom itu. Sebab, selain menyediakan berbagai layanan teknologi digital mutakhir, BUMN Teknologi Informasi Komunikasi tersebut juga siap dengan aneka sarana prasarana pendukung terkait.

"Platform digital yang lebih advance seperti Big Data, API Factory, Internet of Things, Cloud Computing, Customer Engagement, dan lainnya juga sudah kami miliki. Dari sisi sarana, Telkom sudah memiliki Indonesia Digital Network untuk hadirkan jaringan internet dengan keberadaan fiber optik sepanjang 164.912 km atau mencakup cakupan layanan internet 99 persen dari populasi Indonesia," katanya.

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Capai Rp22 T, Mind Id Makin Prospektif

Minggu, 19 Maret 2023 | 11:46 WIB

Peran Diplomasi Vaksin Tak Bisa Diabaikan

Sabtu, 18 Maret 2023 | 16:01 WIB

Askrindo-Bank BJB Kerjasama Penagihan Subrogasi

Jumat, 17 Maret 2023 | 22:59 WIB
X