JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Berdiri di hadapan Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan dan 41 direksi lembaga dana pensiun di lingkungan BUMN, Menteri BUMN Erick Thohir berbicara tegas.
Malam itu, Rabu (11/1/2023), Erick sengaja mengumpulkan para direksi itu untuk menegaskan komitmen perang melawan korupsi di lingkungan BUMN.
Mantan Presiden Inter Milan itu meminta para direksi BUMN mewarisi kebaikan, bukan malah meninggalkan masalah.
Baca Juga: Gus Halim Terus Optimalkan Pembangunan Desa Kawasan Perbatasan
"Sebagai profesional, dengan amanah Merah Putih, kita wajib jaga legacy (warisan) ini," tegas Erick.
Ada dua hal yang menjadi titik tekan Erick: pencegahan korupsi dan pembenahan sistem. Dengan perbaikan sistem, Erick ingin korupsi tak lagi berulang.
"Saya nggak mau, kita semua di sini sudah memperbaiki, kita nanti pensiun atau tidak ditugaskan lagi, apa yang sudah kita lakukan dibalikin lagi kayak zaman dulu, yang koruptif, yang banyak hutang..," kata Erick.
Baca Juga: Jayapura Terang Dengan Sambungan Listrik Gratis Donasi Pegawai PLN
Lantas, mengapa para direksi BUMN pengelola dana pensiun yang jadi sasaran? Berdasarkan data yang diterimanya, Erick menyebut hanya
35 persen perusahaan BUMN yang mampu mengelola dana pensiunnya dengan baik. Sisa 65 persen lainnya bermasalah.
Artikel Terkait
Perlu Diversifikasi Ekspor untuk Antisipasi Resesi Global
MenKopUKM Program PINTU Incubator Hubungkan UKM ke Market Global
Wirausaha Mandiri Sukses Bersama OK OCE
Loyalitas Nasabah Tinggi CIMB Niaga Raih Peringkat Terbaik dalam Survei Satisfaction
Implementasi QR Code Bank Muamalat Kian Luas dan Ekspansif