JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Online store sudah mengembalikan kontrol brand dan retailer terhadap penjualan. Itu merupakan salah satu hasil riset dari para pengusaha eCommerce di Indonesia dan 24TTL saat Pertemuan IDRF pada 19 Januari di Jakarta.
Dinamika antara pelanggan dan penjual telah berubah tanpa dapat ditarik kembali. Sebuah proses yang dimulai pada awal dekade terakhir telah dikatalisasi selama tiga tahun terakhir
karena pandemi, menghasilkan pelanggan yang menuntut lebih dari sebelumnya yang juga memiliki pengetahuan lengkap tentang produk yang mereka minati, dan di mana menemukannya dengan harga terbaik. Ini terutama berlaku untuk APAC Region, pasar e-niaga terbesar dan paling kompetitif.
Baca Juga: Dapat Tambahan Amunisi, Golkar Pastikan Tetap Usung Airlangga
Bukan rahasia lagi di dekade yang baru ini sangat menantang bagi ekonomi dunia, terlepas dari wilayah, industri, dan, oleh karena itu, demografi.
Itulah mengapa kita telah melihat pemulihan yang tidak merata, yang sangat memukul mereka yang berada di tengah dan bawah: sementara beberapa telah kembali ke kebiasaan belanja sebelumnya, beberapa mencari kesepakatan terbaik dan nilai uang mereka, berpikir dua kali sebelum membuat sebuah pembelian.
Artikel Terkait
Tingkat Kepuasan Tinggi, Publik Apresiasi Kinerja Jokowi Kelola Ekonomi
Tren Bisnis 2023, F&B Masih Mendominasi, Pastikan Inovatif dan Relevan dengan Pasar
Indonesia Harus Kurangi Ketergantungan Impor untuk Menuju Kemandirian Energi
10 Capaian Prestasi BRI di 2022 & Strategi Hadapi 2023
SHAFIQ Naikkan Target Pendanaan Tahun ini