JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com – Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, jajaran BUMN siap mengoptimalisasi investasi di sektor pangan demi kedaulatan pangan Indonesia. Sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, bahwa industrialisasi pangan merupakan bagian dari investasi utama, selain investasi pada hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA).
BUMN, menurut Erick, sudah mulai menarik investasi secara aktif demi mengamankan pasokan bahan – bahan pangan utama. Salah satu contohnya adalah menarik investasi yang berkaitan dengan program – program mengurangi stunting di Indonesia, antara lain investasi di industri sapi, baik industri pengolahan daging maupun produksi susu.
Khusus pengembangan industri susu menjadi salah satu yang krusial, mengingat 80% dari total konsumsi susu nasional bersumber dari impor. Langkah konkrit yang dilakukan Erick antara lain melakukan pembicaraan dengan perusahaan susu Belanda, Frisian Flag.
Baca Juga: Fikom UMB Menggelar Pengabdian Masyarakat Sebagai Upaya Mencetak Generasi Emas Indonesia
“Ini yang harus kita intervensi. Salah satunya bagaimana kita kerjasama untuk melihat cattle, bisnis industri sapi, baik daging maupun susu,” ujar Erick. Dia mengatakan saat melawat ke Belanda, Frisian Flag ingin investasi 8.000 – 12.000 sapi.
Menurutnya, hal tersebut harus didorong agar kedaulatan pangan bisa tercapai. “Jadi kedaulatan pangan pun harus dipikirkan”, ujar Erick. Dia mengatakan salah satu tugas BUMN saat ini adalah mewujudkan hal itu agar industri pangan nasional makin kuat.
Sebelumnya, di bawah kepemimpinan Erick, bisnis BUMN berbasis pangan terus dilakukan penajaman dalam upaya industrialisasi pangan. Salah satunya membentuk Holding BUMN Pangan pada 7 Januari 2022. Holding BUMN Pangan ini terdiri atas PT RNI (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia, PT Berdikari, dan PT Garam.
Baca Juga: CIMB Niaga Kembangkan Komunitas Kejar Mimpi Menjadi Ekosistem Inspiratif Anak Muda
Saat itu, Erick Thohir menegaskan bahwa pembentukan Holding BUMN ini dilakukan untuk menciptakan nilai tambah, efisiensi, penguatan supply chain, hingga inovasi bisnis model. Adanya holding BUMN Pangan juga menjadi prioritas utama dalam transformasi industri pangan mengingat Indonesia sebagai negara agraris.
Artikel Terkait
Tokocrypto Luncurkan Fitur Bukti Pajak hingga Prediksi Market Kripto di Februari 2023
CIMB Niaga Raih ACGS Awards, Terapkan Tata Kelola Sesuai Standar ASEAN
Sambut Awal Tahun 2023, Lazada Terus Perkuat Ekonomi Digital yang Berkelanjutan
Venom Ventures Fund Berinvestasi US$5 Juta di Blockchain Everscale
CIMB Niaga Kembangkan Komunitas Kejar Mimpi Menjadi Ekosistem Inspiratif Anak Muda