JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - pemerintah diingatkan untuk segera meninggalkan penggunaan sistem atau paham ekonomi liberal. Khususnya dalam pengelolaan perekonomian nasional saat ini.
"Sebab, di tengah ketidakpastian situasi global saat ini, paham liberalisasi ekonomi bisa menjadi bom waktu," kata Ketua Bidang Kebijakan Publik Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Achmad Nur Hidayat, kemarin.
Hal itu disampaikannya dalam Gelora Talks bertajuk liberalisasi ekonomi Nasional, Bagaimana Nasib Kita? Menurutnya, ekonomi liberal juga berbahaya bagi perekonomian Indonesia yang terlalu terbuka.
"Gelora berharap agar pemerintah segera kembali kepada ekonomi Pancasila. Yakni memperkuat kemandirian serta memproteksi ekonominya agar tidak masuk jurang resesi pada 2023," ujarnya.
Menurutnya aneh, karena negara penggagas ekonomi liberal saja memproteksi ekonominya agar tidak kena resesi. Tetapi, Indonesia justru membuka selebar-lebarnya terhadap liberalisasi ekonomi.
"Ini tentu saja menjadi paradoks. liberalisasi ekonomi sudah terbukti gagal dan tidak mampu bertahan di tengah krisis global saat ini," tandasnya.
Karpet Merah
Karena itu, dia meminta pemerintah tidak lagi memberikan karpet merah pada liberalisasi ekonomi. Yang mana hanya memperkaya oligarki.
"Sekarang banyak negara ingin membangun kemandirian ekonominya. Mereka sadar bahwa konsep liberalisasi ekonomi sudah gagal," tegasnya.
Dimana situasi global saat ini mengharuskan mereka memproteksi ekonominya. Sebab, liberalisasi ekonomi tidak hanya membawa modal dan teknologi saja.
"Akan tetapi juga tenaga kerjanya. Sehingga liberalisasi ekonomi tidak jarang mengancam pekerjaan masyarakat Indonesia," ungkapnya.
Dia menilai, kericuhan yang terjadi antara tenaga kerja lokal dengan tenaga kerja asing di Sulawesi dua minggu lalu, adalah dampak dari liberalisasi saat ini. Dimana liberalisasi ekonomi mengancam pekerjaan dari masyarakat Indonesia.
"Konsep ekonomi Pancasila yang dimiliki Indonesia sebenarnya lebih bagus, dibandingkan konsep ekonomi liberal. Karena, konsep ekonomi Pancasila pada dasarnya adalah kemandirian," tuturnya.
Rentan
Sementara itu, ekonom senior Rizal Ramli mengingatkan bahwa paham liberalisme ekonomi nasional hanya menjadikan Indonesia rentan diterpa krisis global. Karenanya, dia meminta untuk memperkokoh kemandirian ekonomi bangsa.
"Saya menyayangkan para menteri ekonomi saat ini lebih pro terhadap liberalisasi ekonomi. Hal tersebut bisa dilihat dari berbagai kebijakan yang ditempuh dalam dua periode hingga sekarang," ucapnya.