BANDUNG, jakarta.suaramerdeka.com - Memasuki tahun 2023, perekonomian Jawa Barat diperkirakan tetap tumbuh pada kisaran 4,7-5,5 persen (yoy).
Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar, Erwin G Hutape, pertumbuhan diperkirakan ditopang utamanya oleh penguatan permintaan domestik, masih tingginya potensi investasi, serta terjaganya kinerja sektor industri terutama industri otomotif.
"Meski demikian, sejumlah tantangan masih perlu terus diwaspadai, antara lain berasal dari belum pulihnya perekonomian global yang berpotensi mempengaruhi kinerja ekspor," katanya dalam keterangannya, Jumat (10/2/2023).
Sementara potensi tekanan inflasi 2023 baik yang berasal dari global maupun domestik seperti terkait dengan perubahan iklim perlu mendapat perhatian.
Baca Juga: Optimalkan Layanan Logistik di Indonesia Timur, Pos Indonesia Kolab dengan Alkhairaat
Ke depan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia se-Jawa Barat akan terus berkolaborasi dan bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan stakeholders terkait upaya .
Sejumlah upaya akan terus dilakukan dalam upaya menjaga momentum pemulihan ekonomi dan pengendalian harga.
Di antaranya mendorong promosi investasi, menjaga kinerja industri khususnya padat karya sehingga mampu mendorong penciptaan tenaga kerja, serta menjaga stabilitas harga untuk memastikan ketersediaan pasokan, salah satunya melalui berbagai program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jabodetabek Besok Sabtu, 11 Februari 2023
Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada 2022 mencapai 5,45 persen (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,31 persen dan tertinggi dari seluruh provinsi di pulau Jawa.
Kinerja itu sejalan dengan kembali normalnya mobilitas masyarakat pasca pelonggaran berbagai restriksi serta implementasi berbagai insentif fiskal dan non-fiskal di sepanjang tahun lalu.
Seperti diperkirakan, momen HBKN Natal dan Tahun Baru berhasil mendorong kegiatan wisata yang ditandai dengan tingginya kunjungan wisatawan ke berbagai kota besar dan destinasi wisata di Jawa Barat.
Baca Juga: Cagar Budaya tidak Hanya Dimanfaatkan untuk Edukasi tapi Perkuat Kontribusi Kebudayaan
Hal ini berdampak positif pada kinerja sektor penyediaan akomodasi dan makanan minuman, serta sektor transportasi dan pergudangan.
Sementara itu pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun 2022 didukung oleh kinerja penanganan pandemi, dibukanya penyelenggaraan haji, dimulainya kembali pembelajaran tatap muka dan tempat wisata sehingga mobilitas masyarakat berangsur normal.
Artikel Terkait
Kemitraan ASEAN-Uni Eropa Harus Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
PBNU dan Prudential Syariah Perkuat Komitmen Dorong Pertumbuhan Ekonomi Syariah
Wakil Ketua Komisi XI Optimistis, Pertumbuhan Ekonomi Maluku Kuat Hadapi Tantangan Tahun 2023
Kinerja Sektor Sawit Turut Akselerasikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pasar Modal Indonesia Siap Berkontribusi Pada Pertumbuhan Ekonomi Nasional Tahun 2023
Perppu Cipta Kerja Didesain Percepat Pertumbuhan Ekonomi
Pendidikan Vokasi Jadi Penggerak Sekaligus Akselerator Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pondasi Perekonomian Masih Kuat, Pemerintah Optimis Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen Tercapai
Pertumbuhan Ekonomi RI Masih Melesat, Apakah Berkualitas?
Konsumsi Listrik di Batam Melonjak, PLN Siap Tingkatkan Pasokan, Jaga Positif Tren Pertumbuhan Ekonomi