BANDUNG, jakarta.suaramerdeka.com - Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat Indarto Budiwitono menyebut bahwa stabilitas sektor jasa keuangan tahun lalu yang terus membaik menjadi modal utama bagi pertumbuhan tahun 2023 terlebih dengan dicabutnya tanggap darurat pandemi Covid-19.
Dijelaskan, stabilitas sistem keuangan di Jabar pada akhir tahun 2022 makin bertumbuh dalam kondisi terjaga.
"Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) masyarakat oleh Perbankan Jawa Barat bertumbuh sebesar 3,83 persen yoy dengan penyaluran kredit, pembiayaan yang juga tumbuh positif sebesar 8,64 persen yoy," katanya di Bandung, Selasa (14/2/2023).
Tak hanya itu, risiko kredit perbankan di Jabar juga masih pada level yang manageable dan membaik dari periode sebelumnya dengan indikator non-performing loan (NPL) gross Desember 2022 adalah sebesar 3,25 persen. Pada Desember 2021, angkanya adalah 3,69 persen.
Baca Juga: Tak Jarang Habiskan Dana Tak Sedikit, Hasil Riset Harus Memberikan Maslahat
Indikasi lainnya adalah pada penetrasi pasar modal. Jumlah Single Investor Identification (SID) tercatat bertumbuh 45 persen menjadi sebanyak 2,29 juta. Angka mengambil porsi 22,3 persen dari total SID Nasional dan menempati posisi pertama yang didominasi oleh investor ritel.
"Transaksi saham per Desember 2022 sendiri mencapai Rp 446 triliun atau sekitar 9,2 persen dari transaksi nasional," jelasnya.
Senada dengan nasional, jumlah restrukturisasi kredit Covid-19 Perbankan di Jawa Barat juga makin melandai di angka Rp 78,3 triliun atau 14,3 persen dari total kredit atau pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan Jabar.
Baca Juga: Patriot-Net Tel-U Siap Jadi Solusi Penanganan Kebencanaan
"Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 23 persen dibandingkan kredit restrukturisasi di tahun 2021 seiring dengan mulai bangkitnya dunia usaha dan pelonggaran kebijakan PPKM," jelas Indarto.
Karena itu, untuk tahun ini, pihaknya optimis bahwa tren positif kinerja sektor keuangan tersebut akan berlanjut. Kredit perbankan diproyeksikan tumbuh sebesar 10-12 persen yang didukung pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 7- 9 persen.
Di pasar modal, nilai emisi juga ditargetkan sebesar Rp 200 Triliun bahkan nilainya bisa lebih besar mengingat didukung kondisi perekonomian yang makin membaik.
Baca Juga: Badan Bahasa terus Galakkan Pelindungan Bahasa Daerah melalui Revitalisasi Bahasa Daerah
Artikel Terkait
BNI Sabet 2 Penghargaan OJK, Aktif Akuisisi Nasabah Pelajar
Jaga Kepercayaan, OJK Massifkan Edukasi Keuangan
OJK Dorong Perbankan Beri Kemudahan Akses Layanan Keuangan Bagi Penyandang Disabilitas
OJK Manfaatkan Momentum Hari Santri Nasional 2022 Sebagai Momentum Peningkatan Literasi Dan Inklusi Keuangan
Pasar Modal Makin Diminati, OJK: Bukan Cara Instan Untuk Kaya
Di BIK 2022, OJK Jabar Ingin Masyarakat Lebih Well Literate
OJK dan Industri Jasa Keuangan Kembali Salurkan Bantuan Untuk Korban Gempa Bumi di Cianjur
OJK Junjung Tinggi Penegakan Integritas Lembaga
CIMB Niaga Konsisten Dukung OJK Tingkatkan Literasi Keuangan Pelajar
Minta OJK Dukung Program Hilirisasi, Presiden Jokowi: Kunci Untuk Melompat Jadi Negara Maju