TANGERANG, suaramerdeka-jakarta.com - Melanjutkan kesuksesan dari tahun sebelumnya, tahun ini Danone Indonesia bersama Kampus Bisnis Umar Usman membuka kesempatan kepada 300 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk bergabung dalam program Damping yang bersistem pendampingan.
Melalui coaching dan mentoring dalam kelas-kelas kecil di mana peserta mendapatkan kesempatan untuk membedah bisnis atau rancangan bisnisnya maupun dapat berinteraksi secara mendalam bersama coach dan jejaring lainnya.
Adapun sosialisasi program ini dilakukan melalui webinar sosialisasi program Damping 2023 secara online yang mengusung tema “Kuatkan Inovasi Menuju UMKM Bangkit”.
Direktur Kampus Bisnis Umar Usman, Lily Zulaeh mengatakan dalam sambutannya sejak tahun 2020 Danone Indonesia bersama Kampus Bisnis Umar Usman sama-sama berkomitmen untuk terus mendampingi UMKM untuk bisa bertahan dan bangkit di masa-masa sulit, dan dapat berkembang dalam menghadapi dampak Covid-19 untuk UMKM.
"Damping Indonesia adalah komunitas tempat UMKM Indonesia meningkatkan kapasitas, saling berbagi dan berkolaborasi untuk mencapai kebangkitan perekonomian Indonesia. Meskipun pandemi Covid-19 telah reda namun komitmen dalam pengembangan UMKM tetap dilakukan," katanya.
Sebagai lembaga pendidikan nonformal, lanjut Lily, Kampus Umar Usman berkomitmen untuk membantu mengembangkan UMKM, yang berkontribusi terhadap 60 persen lebih PDB penopang perekonomian Indonesia.
Sementara, Karyanto Wibowo selaku Direktur Sustainable Development Danone Indonesia menjelaskan bahwa Danone Indonesia turut mendukung kemajuan dan perkembangan UMKM di seluruh Indonesia.
"Harapannya adalah para pelaku UMKM bisa tumbuh dan berkembang, bisa menjadi wirausahawan yang tangguh dan berkontribusi lebih untuk Indonesia," jelas Karyanto.
Sehingga bisa meningkatkan penghasilan, dan meningkatkan roda ekonomi Indonesia ke depannya maupun aspek kesejahteraan keluarga yang lebih baik dan sehat. Selain itu, pihaknya mencoba membuat platform sebagai wadah untuk menjalin network satu sama lain melalui program Damping UMKM.
"Dan dari program yang berjalan kami melihat bahwa peserta memiliki kekuatan dalam beberapa aspek bisnis yakni perluasan jejaring pemasaran, manajemen bisnis yang tersistematis, kemampuan mendesain dan inovasi produk maupun kesempatan untuk berjejaring kepada pelaku bisnis lainnya. Untuk itu, kami kembali hadir dan mengajak para pelaku UMKM bergabung dalam program ini," terangnya.
Sampai dengan akhir tahun 2022, program Damping UMKM telah melibatkan lebih dari 5000 UMKM melalui 224 sesi yang dilakukan dengan menempuh 41,000 lebih jam pelatihan. Damping UMKM terbukti membawa dampak positif dari survey yang dilakukan pada akhir 2022, dimana telah terjadi peningkatan mindset kewirausahaan terhadap 83,5 persen pesertanya.
Selain itu, melalui program Damping UMKM sebanyak 90,8 persen peserta menerapkan inovasi terhadap produk atau jasanya, 81 persen peserta mengaku adanya peningkatan omset.
"Pasca mengikuti program pendampingan sebanyak 84 persen penerima manfaat menyatakan dengan yakin bahwa UMKM adalah solusi untuk mendapatkan penghasilan dan pengembangan ekonomi," tuturnya.
Dalam pemaparanya Coach Rully Bhaskara yang telah membersamai UMKM lebih dari 3 tahun dalam program ini menyampaikan program Damping UMKM 2023 akan dilakukan dengan mempertahankan program yang ada di tahun sebelumnya dengan penguatan di beberapa hal.
Coach Rully mengajak para UMKM untuk bisa bergabung dan memeriahkan program Damping 2023 yang berupa pendampingan bisnis dengan durasi 1 sampai 1,5 bulan, dan terdiri dari webinar bisnis, sesi training dan sesi coaching secara intensif.