SEMARANG,suaramerdeka-jakarta.com-Mengobati bibir dan langit-langit sumbing membutuhkan perawatan kesehatan jangka panjang dan komprehensif. Namun, kurangnya tenaga medis profesional yang memiliki keterampilan atau sumber daya memadai dalam memberikan perawatan bibir sumbing dan langit-langit sumbing menjadi sebuah tantangan besar.
Baru-baru ini Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (PERAPI/InaPRAS) wilayah Jawa Tengah dan DIY mengasah kemampuan mereka dalam pelatihan Simulator Sumbing untuk meningkatkan kemampuan Bedah Rekonstruksi Sumbing.
Pelatihan ini digelar di kota Semarang, Jawa Tengah bekerjasama dengan Smile Train, organisasi terkemuka di dunia yang berfokus pada penanganan bibir sumbing dan langit-langit.
Pelatihan ini masuk dalam rangkaian lokakarya yang diselenggarakan Smile Train sebagai bagian dari Forum Kraniofasial Joglosemar yang ke-5 di Semarang, Jawa Tengah.
Baca Juga: Tren Pertumbuhan Ekonomi Menggembirakan, Soal Pangan Tetap Jadi Tantangan
Sesi pelatihan diikuti oleh 40 peserta: 35 dokter bedah plastik dan lima residen bedah plastik. Selain ceramah yang informatif, para peserta mendapatkan pengalaman melakukan praktek operasi bibir sumbing dan langit-langit secara langsung dengan menggunakan simulator bibir sumbing unilateral dan celah langit-langit 3D yang diproduksi oleh Simulare Medical, sebuah divisi dari Smile Train.
Pelatihan dipimpin oleh Dr. Dale Podolsky, pendiri Simulare Medical, dan Dr. Karen Wong; keduanya dari Divisi Bedah Kraniofasial dan Bedah Sumbing Bedah Plastik dan Rekonstruksi di Rumah Sakit di Toronto, Kanada.
Simulare Medical Unilateral Cleft Lip and Cleft Palate Simulator adalah alat pelatihan yang akurat secara anatomis, alias sangat mirip dengan aslinya.
Simulator ini menggunakan bahan cetak 3D yang menyerupai anatomi dan jaringan mulut, seperti kulit, otot, dan lemak, sehingga menjadi salah satu model bedah paling realistis.
Baca Juga: Mudahkan Kerja Jurnalis, Kemkominfo Hadirkan Media Center di F1 Powerboat Lake Toba 2023
Selain teknologi canggih, otot dan lapisan jaringan lunak dikembangkan melalui penelitian mendalam dan konsultasi dengan ahli bedah sumbing.
Simulator sumbing 3D ini dikembangkan oleh para ahli bedah plastik untuk membantu pelatihan bedah bibir sumbing dan celah langit-langit sehingga mengurangi risiko pasien, mengurangi biaya pelatihan, serta meningkatkan keterampilan dan kepercayaan diri para ahli bedah di seluruh dunia.
"Rangkaian pelatihan ini, bekerjasama dengan PERAPI/InaPRAS Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, merupakan komitmen kami untuk memberdayakan mitra medis lokal kami dengan alat, pengetahuan, dan keterampilan terbaru yang mereka butuhkan untuk memberikan perawatan terbaik bagi para penerima manfaat," ujar Deasy Larasati, Country Manager Smile Train untuk Indonesia.
Artikel Terkait
Blakan blakan Dua 'Mbak mbak LPSK' Kawal Eliezer: Perjuangan Kami Sampai Babak belur di Lapangan Tidak Sia-sia
Ini Nih Hasil Audit 22 Stadion Sepak Bola
Pesan Menyentuh Kiai Nurul Huda Jazuli: PKB adalah NU, Kalau Mau Menang Harus Kompak