Masih Jalani Ujiklinis, Vaksin Rotavirus Halal Pertama di Dunia Buatan Dalam Negeri Ini Siap Jadi Andalan

- Selasa, 21 Maret 2023 | 18:07 WIB

BANDUNG, jakarta.suaramerdeka.com - Senior Executive Vice President (SEVP) Penelitan dan Pengujian Bio Farma, Adriansjah Azhari menyatakan bahwa pengembangan atas vaksin rotavirus yang dilakukan mempunyai sejumlah keunggulan dibandingkan vaksin serupa.

Menurut dia, vaksin rotavirus yang dikembangkan pihaknya dapat diberikan terhadap bayi mulai dari bayi baru berumur 0 bulan, 1 bulan, hingga usia 2 bulan.

"Semua vaksin rotavirus lainnya di dunia baru bisa diberikan pada bayi berumur 2,3,4 bulan. Sehingga hal tersebut akan memberikan proteksi yang jauh lebih baik pada bayi atas paparan virus rota” ujarnya pada "14th International Rotavirus Symposium" di Bali, pekan lalu.

Kelebihan lainnya adalah dalam pengembangannya, vaksin buatan dalam negeri itu menjadi satu-satunya vaksin rotavirus yang memakai bahan-bahan yang tidak mengandung unsur babi (porcine free).

Baca Juga: Ancam Industri Fesyen Lokal, IFC Tolak Thrifting Pakaian Bekas Impor Ilegal

Dengan demikian pada saat diluncurkan, produk tersebut menjadi vaksin rotavirus halal pertama di dunia.

Dijelaskan pula, pengembangan vaksin yang dilakukan mulai dari hulu ke hilir seluruhnya berpusat di dalam negeri. Dengan demikian, nilai TKDN-nya tinggi dibandingkan vaksin lainnya yang didatangkan secara impor. Langkah ini sekaligus sebagai upaya mendukung ketahanan dan kemandirian dalam negeri.

Tak hanya itu, BUMN Farmasi tersebut melakukan pula kolaborasi transfer teknologi dengan Murdoch Children’s Research Institue (MCRI) dalam pengembangannya.

Baca Juga: Bandara dan Navigasi Penerbangan Siap Layani Peningkatan Trafik Mudik Lebaran 2023

Saat ini, jelasnya, pengembangan vaksin rotavirus berada dalam tahap uji klinis fase 3. Mereka bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada dan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Uji klinis bertujuan untuk menilai efikasi vaksin pada 1.400 bayi baru lahir dengan periode pengamatan hingga usia 18 bulan. Diharapkan, vaksin rotavirus yang dikembangkan Bio Farma itu dapat menjadi salah satu program vaksinasi nasional guna melindungi sejak dini generasi muda bangsa dari kematian dan keparahan penyakit gastroenteritis akibat infeksi rotavirus.

Rotavirus sendiri masih menjadi salah satu penyebab paling umum dari diare yang parah dan fatal pada anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia.

Baca Juga: Jokowi Penentu Konstelasi dan Pemenang Pilpres 2024

Sejak diseleggarakan pertemuan di Minsk, 28 negara tambahan telah memperkenalkan vaksin rotavirus, sehingga total global menjadi 123 negara di seluruh dunia. Kurang dari separuh negara di Kawasan Asia Tenggara yang secara rutin menggunakan vaksin rotavirus.

Secara global, katanya, terlepas dari rekomendasi WHO bahwa vaksin rotavirus harus dimasukkan ke dalam program imunisasi nasional setiap negara, 58,6 juta anak di dunia tidak memiliki akses terhadap vaksin tersebut.

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Yuk Ajak Lansia Senam Sehat Agar Bahagia

Kamis, 1 Juni 2023 | 06:19 WIB

Nutrisi Kulitmu dengan Kolagen yang Aman

Selasa, 23 Mei 2023 | 09:09 WIB

Redmitra Aman Dipakai maupun Dikonsumsi

Rabu, 17 Mei 2023 | 17:48 WIB

Ricky Harun Bagikan Emas dan Propolis

Selasa, 16 Mei 2023 | 20:37 WIB
X