JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com- Tahu kah kamu, ada dua jenis pola olahraga yang dipercaya ampuh untuk membakar lemak dalam tubuh.
Apa saja? Simak penjelasan lengkap dari dr Sung berikut ini.
Pola yang dimaksud adalah Low Intensity Steady State (LISS) dan Hight Intensity Interval Training (HITT). Kedua pola disamping mempunyai model dan tujuan yang berbeda.
Dikutip dari kanal Youtube SB30 Health yang diunggah pada tanggal 14 November 2018 sebagaimana dilansir Portal Jember, berikut ini dua jenis pola olahraga yang membantu proses pembakaran lemak di tubuh.
1. Low Intensity Steady State (LISS)
Pola olahraga semacam ini juga dikenal dengan aerobic. Namun aerobic yang dimaksud bukan seperti senam, melainkan olahraga yang memanfaatkan bantuan udara atau air.
LISS bisa ditemukan pada beberapa jenis olahraga ringan seperti jalan santai, sepeda santai, dan renang ringan. Olahraga seperti itu hanya membutuhkan kecepatan konstan dan tidak membuat denyut jantung berdebar kencang.
Selain itu, pola olahraga LISS juga memudahkan orang sambil membalas sms atau chat WA di handphone.
Baca Juga: Timnas Indonesia Butuh Sosok Elkan Baggott
Kelebihan pola olahraga LISS terletak pada pembagian waktu pembakaran gula darah dan lemak. Jadi, 30 menit pertama olahraga tersebut membakar gula darah di dalam tubuh. Lanjut, 30 menit berikutnya baru membakar lemak di tubuh.
2. High Intensity Interval Training (HITT)
High Intensity Interval Training atau HITT dikenal dengan anaerobic. Pola olahraga semacam ini berbeda dengan LISS, dimana letak perbedaannya?
Jika LISS tidak membutuhkan kecepatan konstan, beda halnya dengan HITT yang harus mengatur intensitas olahraga tersebut.
Misalnya ketika seseorang jalan kaki dan dihampiri oleh anjing. Tentu yang awalnya orang tersebut dalam kondisi stabil, seketika berubah lari karena takut digigit anjing.
Jika sudah seperti itu, maka denyut jantungnya ikut berdegup kencang. Sehingga otot-otot di dalam jantung harus bekerja dengan maksimal.
Pada akhirnya, olahraga semacam ini dapat membakar gula darah dan lemak di tubuh. Bukan hanya saat berolahraga, tetapi juga waktu tidur di malam hari.
Lalu olahraga apa yang bisa dilakukan dengan pola HITT? Semua olahraga bisa dikerjakan dengan pola HITT seperti lari, bela diri, renang dan sebagainya.
Baca Juga: PRO X 207 Siap Kuasai Pasar Semen Indonesia
Contoh lainnya seperti ini, misal ada orang yang bersepeda santai selama 30 detik. Kemudian, ia menambah kecepatannya selama 30 detik lagi.
Kondisi tersebut berpengaruh terhadap kerja otot dan jantung, sehingga cara ini berpotensi menimbulkan kram keesokan harinya.
Kesimpulannya, jika pola LISS mengutamakan pembagian waktu olahraga. Sementara pola HITT lebih meningkatkan intensitas olahraga yang dilakukan. (muk)***
Artikel Terkait
Ini Sumber Pangan Lokal yang Bantu Tubuh Lawan Covid-19
Pertahankan Keremajaan Tubuh, Biogreen Science Ciptakan KISEKI
4 Cara Menghilangkan Jerawat pada Muka dan Tubuh yang Membandel