JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com – Kendati penggunaan internet meningkat drastis di masa pandemi, ternyata tak selalu identik dengan peningkatan produktifitas kerja.
Produktifitas kerja berkait erat dengan efisiensi waktu. Indonesia ternyata adalah negara yang paling tidak efisien menggunakan waktu.
Dalam hal efisiensi waktu, Indonesia berada di peringkat 30 dari 31 negara yang disurvei. Artinya Indonesia nyaris berada di peringkat paling bontot dalam efisiensi waktu.
Studi mengenai efisiensi waktu tersebut mengukur kecepatan 60 langkah di jalan datar, akurasi waktu yaitu on time atau tidak, dan kecepatan pos atau pengiriman logistik ke suatu tempat.
Baca Juga: Tiga Menteri Jokowi Datangi Kantor PDIP
Dari hasil studi tersebut, ternyata Swiss, Irlandia, Jerman dan Jepang adalah negara-negara yang berada dalam urutan teratas sebagai negara yang masyarakatnya sangat menghargai waktu.
Mengacu pada hasil studi diatas, tentunya pepatah kuno ‘time is money’ masih relevan untuk dijadikan pegangan. Hanya orang-orang yang sangat menghargai waktulah yang memenangkan ‘pertarungan’ di dunia bisnis.
‘’Kembali ke soal penggunaan internet dan produktifitas kerja, yang dimaksud produktifitas kerja adalah bagaimana kita mencapai tujuan dengan sumber daya dan usaha yang seminin mungkin,’’ terang Ivandhana, seorang Personal Productivity Coach.
Ivan berbicara dalam sharing session Gerakan #akuberdaya yang diinisiasi oleh desainer Nina Nugroho bekerjasama dengan TEMPA Trainers Guild (TTG), sebuah asosiasi trainers, beberapa waktu lalu.