JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com-
Dalam beberapa hari terakhir, Flu Singapura jadi trending bahan pertanyaan hingga obrolan warganet di lini masa.
Dalam istilah medis, penyakit ini disebut juga sebagai hand, food, and mouth disease (HFMD). Di masa pergantian musim seperti saat ini, Anda perlu mewaspadai HFMD.
Melansir laman Ikatan Dokter Indonesia, penyakit ini disebabkan oleh virus bernama Coxsackievirus dan Human Enterovirus 71.
Virus ini menular melalui cairan atau lendir pada hidung, tenggorokan, dan lesi kulit yang pecah dari orang yang terinfeksi. Penularan dapat terjadi jika adanya kontak erat dengan pasien yang terinfeksi.
Anak-anak menjadi kelompok paling berisiko penularan penyakit ini. Meski jarang, namun penyakit ini juga bisa menyerang orang dewasa, khususnya mereka dengan tingkat kekebalan tubuh yang rendah.
HFMD umumnya diawali dengan demam, nyeri tenggorokan, nafsu makan yang menurun, dan rasa tidak enak badan. Selang 1-2 hari, umumnya akan muncul bintik-bintik merah di rongga mulut yang nantinya pecah menjadi sariawan.
Selanjutnya, akan muncul ruam pada kulit di telapak tangan dan kaki. Meski umumnya menunjukkan gejala yang ringan, namun pada beberapa kasus penyakit ini bisa berujung pada komplikasi yang berat.
Baca Juga: Jemaah Minimal Harus Sudah Dapat Vaksin Covid-19 Kedua, Dana Haji Siap Disalurkan ke Arab Saudi
Lesi pada mulut bisa membuat anak kesulitan untuk minum hingga berakibat dehidrasi.
Dalam kondisi yang lebih parah, HFMD juga bisa menyebabkan penyakit berat seperti meningitis dan ensefalitis yang membuat pasien harus menjalani perawatan intensif.
Hingga saat ini, tak ada pengobatan khusus untuk penyakit flu Singapura. Pengobatan yang ada hanya bersifat simptomatik untuk mengatasi gejala.***
Artikel Terkait
Di Luar Ruangan Boleh Tak Pakai Masker, Vaksinasi Lengkap Mau Berpergian Tak Perlu Tes-tesan Covid-19 Lagi
Pemulihan Pascapandemi Covid-19 Jadi Agenda Bersama