Kelas Spider Kids Makin Banyak Diminati, Efek Capaian Viral Tiga Pemanjat Tebing Nasional Berkelas Dunia

BANDUNG, jakarta.suaramerdeka.com - Bibit-bibit pemanjat tebing disebut-sebut makin bersemi. Kategori spiderkids pada hajatan Eiger Independence Sport Climbing Competition (EISCC) 2022 misalnya, peminatnya tembus hingga 93 bocah.

Jumlah itu lebih dari setengahnya dari kejuaraan yang jadi barometer event panjat tebing nasional yang digelar bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI itu di Bandung, Rabu (17/8/2022). Total peserta sendiri untuk semua kategori sebanyak 160 orang.

Menurut Ketua Panpel EISCC, Heri Jaro, para pemula itu berasal dari klub-klub se-Jabar. Kelas spider kids yang terbuka bagi atlet usia 7-13 tahun ini pun baru kali pertama digelindingkan.

"Jumlah peserta itu sebenarnya bisa bertambah, karena masih banyak yang berminat ikut tapi terkendala akomodasi, kita juga batasi karena antusiasmenya yang luar biasa," katanya.

Baca Juga: Atlet Panjat Tebing Indonesia Diharapkan Bisa Pertahankan Prestasi Hingga Olimpiade 2024 Paris

Dia tak menampik adanya tren peserta belia yang makin meningkat terutama pasca pandemi Covid-19. Berdasarkan amatannya, selain peserta, klub-klub panjat tebing turut bermekaran. Di Kota Bandung misalnya, tak kurang dari tujuh klub menggeliat baik yang baru maupun yang sebelumnya mati suri.

Kenapa bisa seantusias itu, Kang Jaro menyebut bahwa itu tak terlepas dari dinamika sosmed. Lebih spesifik, dia menunjuk video viral tiga pemanjat Tanah Air pada saat menjadi juara dunia yang penetrasinya massif dan ke mana-mana.

Ketiga atlet kelas dunia itu adalah Aris Susanti, Veddriq Leonard, dan Kiromal Katibin. "Banyak yang melihat aksi mereka yang viral, yang berujung pada peningkatan minat ke panjat tebing," jelasnya.

Baca Juga: Siap-siap, PT KAI Bakal Suguhkan Kereta Panoramic