TaufikAbri, Day 16: Gowes Touring Bandung - Mandalika

Hari ini menjadi hari yang paling membingungkan saya selama melakukan perjalanan Touring Bandung Mandalika. Ini hari dimana saya tidak punya agenda jelas hendak mengarah kemana.

Saya memang agak nyantai, karena merasa tujuan utama touring ini yaitu Sirkuit Mandalika sudah berhasil saya capai. Jadi jalan-jalan di sekitar Mataram adalah bonusnya.

Tapi saya kepikir juga untuk meneruskan perjalanan lebih ke timur. Nyeberang ke Pulau Sumbawa menuju 1 1, bahkan sampai Labuam Bajo (Propinsi Nusa Tenggara Timur).

Baca Juga: Hendra/Ahsan Hanya Kebagian Perak di Kejuaraan Dunia, Bukan Hasil yang Diharapkan

Saya mulai berhitung kekuatan saya. Secara fisik insyaallah saya kuat. Sepeda juga aman. Cuma dukungan perbekalan yang sudah mepet.

Keponakan yang bertemu saya di Sidoarjo sudah kontak tempat kostnya dulu di Pelabuhan Kahyangan. Jadi sebenarnya saya sudah relatif aman bila kemalaman dan harus menunggu jadwal kapal penyeberangan ke Poto Tano.

Jam 8.30 saya meninggalkan tempat menginap di Cakranegara. Sedikitnya saya sudah agak mantap hari ini akan menuju ke Pelabuhan Kahyangan. Rencananya dari situ saya nyeberang ke Pulau Sumbawa lalu minimal sampai ke Pulau Bungin, kalau tidak sampai ke kota Bima.

Baca Juga: Daftar Top Skor Liga Inggris Hingga Pekan Keempat: Erling Haaland Terdepan Ronaldo Nirgol

Pulau Bungin adalah salah satu tempat di Indonesia yang ingin saya kunjungi. Saya pernah lihat di NatGeo pulau ini merupakan pulau buatan manusia. Berupa tumpukan batu-batu karang. Menarik.

Di Jalan Panca Usaha, saya mampir untuk sarapan di warung bubur "Paris van Java". Dari namanya saya menduga pemiliknya orang Sunda atau setidalnya pernah tinggal di Bandung.

Benar saja. Pemiliknya adalah seorang pria asal Tomo, Kabupaten Sumedang. Dia sudah 27 tahun tinggal di Lombok. Warungnya menjadi tempat nobar pertandingan Persib. Selain bubur ayam, dia juga berjualan seblak, siomay, dan batagor.

Baca Juga: Ada Dua Sebab Pemicu Kenaikan, Harga Telur Segera Terkendali