Setelah Berhasil Produksi IndoVac, Presiden Minta Menteri Kesehatan dan Menteri BUMN dorong Bio Farma Terus Be

- Sabtu, 15 Oktober 2022 | 19:28 WIB


 
BANDUNG, suaramerdeka-jakarta.com– PT Bio Farma (Persero) terus berkomitmen agar Vaksin IndoVac, yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 13 Oktober 2022, dapat memberikan manfaat besar bagi sektor kesehatan di Tanah Air.

Oleh sebab itu, Bio Farma terus bekerja sama dengan berbagai universitas di dalam negeri dalam melakukan uji klinis IndoVac baik untuk vaksinasi usia 12-17 tahun yang sedang berjalan maupun untuk usia di bawah 12 tahun.
 
Vaksin IndoVac untuk vaksinasi primer (dosis 1 & 2) untuk usia dewasa (18+) telah mendapatkan use emergency authorization (EUA) atau izin penggunaan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada 24 September 2022.

PBaca Juga: Melalui Lomba Foto, Konsorsium IDSDB dan PFI Sosialisasikan Pembangunan Berkelanjutan

Setelah itu Bio Farma telah melaksanakan uji klinis IndoVac untuk vaksinasi lanjutan/penguat (booster) sejak 1 September - 10 Oktober 2022 dan hasil uji itu telah diajukan ke BPOM untuk ditinjau kelayakannya.

Bio Farma kini menunggu keputusan BPOM untuk EUA Vaksin IndoVac booster dewasa yang diharapkan keluar akhir Oktober 2022.


 


Tak berhenti sampai di situ, Bio Farma terus mengembangkan IndoVac agar dapat dierima sebagai vaksin Covid-19 untuk anak usia 12 - 17 tahun. Uji klinis untuk kelompok usia itu telah berlangsung sejak 6 Oktober 2022. Holding BUMN Farmasi ini mengharapkan UEA IndoVac untuk vaksinasi anak (12-17 tahun) akan diterbitkan BPOM pada awal Desember 2022.

Baca Juga: Parpol Deklarasi Parpol,Belum Memenuhi Syarat Presidential Treshold
 
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menegaskan bahwa portofolio IndoVac semakin luas demi menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia dalam mendapatkan vaksin baik primer dewasa, booster dewasa, usia 12-17 tahun, dan vaksinasi untuk anak-anak usia di bawah 12 tahun.
 
"Dari uji klinis hasil kerja sama para ilmuwan Bio Farma yang bekerja dengan peneliti dari berbagai universitas di Indonesia, terlihat data ilmiah IndoVac memiliki keamanan yang baik, memiliki efektivitas yang lebih bagus dari vaksin pembanding dengan efikasi di atas 80%, serta halal.

Bahkan yang paling penting, seperti yang telah disampaikan Bapak Presiden Jokowi saat peluncuran IndoVac, ini adalah produksi dalam negeri karya putra-putri terbaik bangsa, khususnya kaum muda. Selanjutnya, kalau memang diperlukan, kami siap melakukan  uji klinis vaksinasi untuk anak usia 11 tahun ke bawah," tuturnya, Jumat (14/10/2022).

Baca Juga: Kelompok Tani Berperan Tingkatkan Produksi Pangan
 
PERAN PENTING UNIVERSITAS

Dalam melakukan riset dan penelitian IndoVac, Bio Farma menggandeng tujuh fakultas kedokteran; yaitu dari Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro, Universitas Andalas, dan Universitas Hasanuddin untuk menjalankan uji klinis dosis primer,

serta Universitas Padjadjaran dan Universitas Udayana untuk uji klinis dosis booster. Tiga fakultas kedokteran, yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan Universitas Andalas sebagai pusat uji klinis vaksin IndoVac untuk anak usia 12-17 tahun.

Saat peluncuran Vaksin IndoVac, Presiden Jokowi mengatakan, bahwa selama ini Bio Farma telah memproduksi berbagai jenis vaksin hingga 3 miliar dosis yang telah diekspor ke 153 negara.

Baca Juga: Hari Perempuan Desa Sedunia, Mendes PDTT: Perempuan Kunci Pencapaian SDGs Desa

"Indonesia melalui Bio Farma adalah produsen vaksin yang masuk 5 besar dunia. Bio Farma memproduksi bermacam-macam vaksin, seperti polio, difteri, meningitis, flu, campak, dan terakhir yang diluncurkan hari ini vaksin Covid-19 dan kita beri nama IndoVac.

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tips Menjaga Kesehatan Saat Musim Hujan

Rabu, 1 Maret 2023 | 19:00 WIB
X